Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wisatawan Di Indonesia Mudah Frustasi Karena Hal Ini

Wisatawan di Indonesia paling rawan mengalami frustasi ketika gagal  mengakses informasi pemesanan paket pariwisata melalui gawainya
Pengunjung berendam di kolam air panas alami di resor Toya Devasya, yang bersumber langsung dari Gunung Batur, Kintamani, Bangli, Bali, Selasa (4/6/2019)./Bisnis-Tim Jelajah Jawa-Bali 2019
Pengunjung berendam di kolam air panas alami di resor Toya Devasya, yang bersumber langsung dari Gunung Batur, Kintamani, Bangli, Bali, Selasa (4/6/2019)./Bisnis-Tim Jelajah Jawa-Bali 2019

Bisnis, JAKARTA – Indonesia selama ini dinilai sebagai surga bagi para wisatawan. Namun di sejumlah hal justru membuat para wisatawan merasa frustasi ketika merencanakan maupun berwisata di Indonesia.

Berdasarkan survei dan laporan dari Travelport, para wisatawan di Indonesia paling rawan mengalami frustasi ketika gagal  mengakses informasi pemesanan paket pariwisata melalui gawainya. Persentase tingkat frustasi wisatawan di Indonesia tersebut meningkat 9% pada 2018.

Persentase tingkat frustasi wisatawan Indonesia terhadap kegagalan mengakses informasi perjalanan wisata tersebut mencapai 67%, lebih tinggi dari rata-rata persentase secara global sebesar 45%. Rasa frustasi ini didominasi oleh kelompok masyarakat generasi X  sebanyak 73 persen dan generasi Y sebanyak  67 persen.

Tingkat frustasi juga dijumpai oleh wisatawan Indonesia dalam berbelanja melalui platform daring. Pada 2019, sebanyak 59% wisatawan Indonesia frustasi untuk mencari perusahaan dagang elektronik (dagang-el) yang dapat dipercaya. Persentase itu naik 21% dari tahun 2018.

“Mereka juga merasa frustasi karena tidak mengetahui apakah ulasan online dapat dipercaya atau tidak.” tulis Travelport dalam laporannya, seperti dikutip Bisnis, Kamis (30/1/2020).

Di samping itu para wisatawan juga merasa kecewa ketiga gagal mempersonalisasi pengalaman pribadinya. Wisatawan mengaku kesulitan karena tidak dapat apa saja paket perjalanan yang masuk dalam kategori standar. Hal ini dialami oleh 61 persen wisatawan Indonesia pada 2019, naik 40 persen dari 2018.

Kondisi serupa juga dialami oleh wisatawan Indonesia ketika mengakses informasi paket ekstra dalam paket perjalanannya. Hal yang tidak menyenangkan itu dialami oleh 63% wisatawan Indonesia pada 2019.

“Para wisatawan mengharapkan pengalaman sederhana dan menyenangkan dari penyedia jasa pariwisata, sebagiamana mereka dapatkan dari penyedia jasa lainnya,” kata Direktur Regional Asia-Pasific Teritori Operasi Travelport Gary Harford dalam siaran pers yang diterima Bisnis (30/1/2020).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rezha Hadyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper