Bisnis.com, JAKARTA — PT Brantas Abipraya (Persero) bakal melanjutkan diversifikasi usaha yang telah dimulai sejak 2011 serta berniat merambah sektor-sektor baru seiring dengan peluang yang muncul di industri konstruksi.
Direktur Utama Brantas Abipraya Bambang E. Marsono mengatakan perseroan sudah memulai ekspansi di sektor energi terbarukan, bidang peralatan, investasi jalan tol, beton pracetak, dan properti. Brantas Abipraya didirikan pada 1980, sebagai kelanjutan dari proyek induk pengembangan Kali Brantas.
Tahun ini peluang untuk menggarap proyek-proyek konstruksi dinilai tetap prospektif. Pasalnya, pemerintah berkomitmen untuk melanjutkan agenda pembangunan infrastruktur dalam 5 tahun ke depan. Selain itu, agenda pembangunan ibu kota negara (IKN) juga menjadi peluang besar bagi kontraktor.
"Ke depan kami tetap optimistis karena pembangunan infrastruktur terus berlanjut. Terlebih ada proyek IKN, kawasan industri, kawasan pariwisata, perumahan, dan air bersih," jelas Bambang dalam acara kumpulan pemangku kepentingan di Jakarta, Jumat (24/1/2020) malam.
Direktur Utama Brantas Abipraya Bambang E. Marsono./Bisnis
Baca Juga
Menurut Bambang, ekspansi yang dilakukan perseroan tidak lepas dari peran para pemangku kepentingan dan mitra usaha yang turut mendukung kegiatan operasional Brantas Abipraya. Kerja sama tersebut, lanjut Bambang terjalin berdasarkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik sehingga perseroan dan mitra usaha saling percaya serta bekerja secara profesional.
Seperti tahun sebelumnya, Brantas Abipraya tahun ini juga memberi penghargaan kepada vendor-vendor terbaik. Penghargaan diberikan antara laijln PT Annapurna Jaya Agung, PT Anugerah Mulia Abad, PT Bumi Sekar Indah, PT Aneka Dharma Persada, PT Cipta Ekatama Nusantara, PT Subur Buana Raya, dan PT Tigara Mitra Sejahtera.
Penghargaan juga diberikan untuk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai mitra perbankan terpilih.
Bambang menuturkan bahwa dalam 5 tahun terakhir, perseroan juga turut terlibat dalam agenda pembangunan infrastruktur. Di wilayah Indonesia bagian trimur, Brantas Abipraya mengerjakan Jalan Seredala Dekai, Papua. Brantas Abipraya juga mengerjakan proyek Pos Lintas batas negara (PLBN) Nanga Badau dan Wisma Atlet Kemayoran.
Di sektor pengairan, Brantas Abipraya sedikitnya mengerjakan tiga proyek bendungan, antara lain Bendungan Keureuto di Aceh Utara, Bendungan Ciawi di Bogor, dan Bendungan Tukul di Pacitan. Tiga bendungan itu merupakan bagian dari program pembangunan 65 bendungan yang dicanangkan sejak 2015.
Untuk menggarap peluang di sektor energi, Brantas Abipraya mendirikan anak usaha PT Brantas Energi pada 2011. Saat ini, Brantas Energi mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Padang Guci di Kabupaten Kaur, Bengkulu. Pembangkit tersebut memiliki daya 3x2 Megawatt.
"Tak hanya tenaga air, Brantas Energi juga menjajaki pembangkit listrik tenaga surya dengan membangun PLTS Gorontalo sebesar 2,0 MWp dan tak menutup kemungkinan untuk merambah bisnis energi baru dan terbarukan lainnya,” kata Bambang.