Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan mengharapkan seluruh maskapai nasional berkolaborasi termasuk PT Garuda Indonesia Tbk., (Persero) dan maskapai PT Sriwijaya Air.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan bahwa menjalankan bisnis aviasi tidak bisa bekerja masing-masing.
"Saya pikir semua maskapai perlu berkolaborasi, tak mungkin sendiri-sendiri. Jadi mereka punya positioning sendiri dan buat rencana ke depan sendiri, nanti kita atur mana Garuda mana bukan Garuda untuk pricing dan sebagainya," jelasnya, Kamis (23/1/2020).
Baca Juga
Dia menegaskan percaya bahwa Garuda Indonesia memiliki strategi yang baik. Mengenai tiket murah, dia menyatakan mustinya dari kapasitas 100 persen selama ini 30 persen yang kosong. Dari kapasitas 30 persen kosong itu bisa dijual murah dengan skema penjulaan lebih cepat mulai dari 3 bulan sebelumnya.
Menhub menekankan bahwa pemilihan Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra merupakan kewenangan Menteri BUMN Erick Thohir. Terkait dengan direktur yang mengurus keselamatan, perawatan dan operasi sudah dilakukan penilaian oleh Kemenhub.
"Garuda adalah national flight carrier menjadi kebanggaan kita di satu sisi kita mendukung Garuda, tapi Garuda juga harus beri ruang ke stakeholder lain untuk dapat menjadikan Garuda sebagai partner," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News