Bisnis.com, JAKARTA — Badan Koordinasi Penanaman Modal meminta agar usaha mikro, kecil, dan menengah dilibatkan di dalam pembangunan proyek terminal satelit di Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali.
Hal itu secara khusus disampaikan oleh Deputi Kepala BKPM Bidang Perencanaan Penanaman Modal Ikmal Lukman kepada PT Nindya Karya (Persero), Korea Rail Network Authority (KRNA), serta Korea Overseas Infrastructure and Urban Development Corporation (KIND) yang akan menggarap proyek dengan nilai investasi mencapai Rp5 triliun.
"Kami meminta Nindya Karya, KRNA, dan KIND, juga bisa mengajak UMKM untuk terlibat supaya mereka juga mendapatkan manfaat dari proyek investasi, terutama yang berada di sekitarnya," ujarnya, Selasa (21/1/2020).
Baca Juga
Permintaan BKPM tersebut diakuinya sudah sesuai dengan amanat Presiden Joko Widodo bahwa UMKM harus dilibatkan di proyek-proyek berinvestasi.
Keterlibatan UMKM dalam proyek berinvestasi sudah terealisasi di sektor jalan tol, yakni melalui pengembangan rest area atau tempat istirahat dan pelayanan (TIP).
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa sudah ada aturan yang mewajibkan para pengelola TIP untuk memenuhi komposisi 70 persen diisi UMKM lokal dan 30 persen baru boleh diisi oleh penyewa lainnya.