Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gedung Smesco Dioptimalkan untuk Promosi UMKM

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) menyatakan akan mengoptimalkan penggunaan Gedung Small and Medium Enterprises and Cooperatives (Smesco) Indonesia tidak hanya sebagai pusat promosi maupun pemasaran produk-produk unggulan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Tanah Air saja.
Smesco/smescoindonesia
Smesco/smescoindonesia

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) menyatakan akan mengoptimalkan penggunaan Gedung Small and Medium Enterprises and Cooperatives (Smesco) Indonesia tidak hanya sebagai pusat promosi maupun pemasaran produk-produk unggulan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Tanah Air saja.

Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki menyebut gedung yang pengelolaannya dibawah Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan UKM (LLP-KUKM)/Smesco Indonesia Kemenkop UKM nantinya akan dikembangkan sebagai pusat layanan unggulan (center of excellence) sekaligus simpul komersial (commercial hub) bagi para pelaku UMKM dari berbagai sektor usaha yang ada di seluruh Indonesia.

Pengembangan yang dimaksud meliputi riset dan pengembangan, pengembangan sumber daya manusia (SDM), penguatan proses produksi, dan pemetaan kebutuhan pasar secara holistik, termasuk diantaranya adalah persyaratan administrasi ekspor. Selain itu, Gedung Smesco Indonesia juga akan dijadikan sebagai pusat link and match pelaku UMKM dengan pembeli lokal maupun global.

“Salah satu tugas saya diminta oleh presiden adalah memaksimalkan [penggunaan] Gedung Smesco Indonesia. Kami (Kemenkop UKM) sudah membuat satu rencana besar bagaimana gedung ini bisa dikembangkan menjadi center of excellence sekaligus commercial hub bagi para pelaku UMKM di masa depan. Gedung ini juga diharapkan bisa menjadi ruang silaturahmi dan kolaborasi bagi para pelaku UMKM,” katanya di Jakarta, Kamis (26/12).

Teten juga berharap melalui pengembangan tersebut nantinya dapat terbentuk koperasi-koperasi modern yang mewadahi pelaku UMKM di masing-masing sektor usaha. Dia menyebut koperasi modern di banyak negara selamai ini punya peran penting bagi pelaku UMKM untuk mengembangkan usahanya, terutama untuk mendapatkan akses permodalan hingga terhubung dengan rantai pasokan (supply chain), bahkan sampai dengan tingkat global.

Teten mengungkapkan pengembangan Gedung Smesco Indonesia merupakan salah satu strategi yang digunakan untuk mendorong nilai ekspor produk UMKM menjadi 30% dari total nilai ekspor nasional pada 2024. Adapun, saat ini nilai ekspor produk UMKM hanya 14,5% dari total nilai ekspor nasional yang nilainya mencapai US$153,11 miliar sepanjang Januari-November 2019 (year to date/YTD) berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS). “Target ini memang terlihat fantastis, tetapi dengan berbagai upaya yang dilakukan saat ini kami optimistis bisa tercapai,” tegasnya.

Sebagai bentuk keseriusan Kemenkop UKM mengembangkan Gedung Smesco Indonesia, pada kesempatan yang sama dilantik Leonard Theosabrata menjadi Direktur Utama LLP-KUKM/Smesco Indonesia. Leonard merupakan selama ini dikenal aktif dalam upaya pengembangan UMKM di Tanah Air melalui berbagai pelatihan dan pameran, antara lain Furnicraft, Brightspot Market, Indoestri Makerspace, dan Jakarta Creative Hub.

Selain itu, dia juga dikenal sebagai pemilik dari jaringan ritel fesyen dan kafe The Good Depts serta jenama mebel Accupunto yang produknya berhasil meraih penghargaan Red Dot Design Award pada 2003.

Lebih lanjut, Leonard mengungkapkan bahwa dirinya telah menyiapkan sejumlah perencanaan untuk pengembangan Gedung Smesco Indonesia. Di Gedung yang berlokasi di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan itu selain akan diramaikan oleh aktivitas edukasi bagi para pelaku UMKM juga bakal dibangun Makerspace (Collective Studio), Co-Working Area, Event Area, Food and Beverage Area, Legal Corner, hingga Consulting Area.

“Fasilitasnya, yaitu Gedung Smesco Indonesia sudah ada tinggal dikembangkan saja supaya bisa menjadi pusat edukasi atau kampus bagi para pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnisnya. Bisa lewat pelatihan atau diskusi untuk meningkatkan daya saing mereka. Untuk komersial, gedung ini juga berfungsi sebagai trading house, apalagi didukung oleh lokasinya yang strategis,” katanya.

Adapun, untuk tahap awal Leonard terlebih dahulu akan merombak pengelolaan dari gedung yang sehari-harinya cenderung sepi dari aktivitas dan terlihat kurang terawat itu. Apabila melihat lokasinya sangat straregis di salah satu jalan protokol ibukota, sudah seharusnya kondisi tersebut bisa dihindari.

“Di awal mungkin pengelolaan ini mau saya perbaiki, jangan sampai ada rapor merah atau rugi walaupun memang ada anggaran dari negara. Sudah sepi, banyak lantai yang kosong, biaya operasional besar, jelas tidak efisien. Kedepannya mungkin diperlukan aktivitas komersial yang mendukung gedung ini dan tentunya bisa menarik pengunjung untuk datang,” paparnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper