Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melansir jalan tol Medan—Binjai akan beroperasi secara penuh menyusul penyelesaian tahap akhir di seksi 1 pada pertengahan 2020.
Pembangunan jalan tol sepanjang 17 kilometer ini menelan biaya investasi sebanyak Rp2,5 triliun.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR Danang Parikesit mengatakan bahwa PT Hutama Karya (Persero) selaku pemegang konsesi jalan tol Medan—Binjai tengah menyelesaikan pembangunan di seksi 1 yang menghubungkan Tanjung Mulia-Helvetia. Saat ini, progres di seksi sepanjang 6,27 kilometer itu telah mencapai 94,15 persen dan diharapkan rampung pada pertengahan 2020.
Seksi 1 menjadi bagian terakhir yang diselesaikan dalam pembangunan jalan tol Medan—Binjai. Progres di seksi 1 lebih lambat karena terkendala pembebasan lahan.
Dalam catatan Bisnis, pembebasan lahan di Tanjung Mulia dikarenakan terganjal dokumen tanah yang belum, sengketa keluarga, dan data kependudukan warga.
Sementara itu, seksi 2 (Helvetia—Semayang) sepanjang 6,18 kilometer dan seksi 3 (Semayang-Binjai) sejauh 4,28 kilometer telah beroperasi sejak 2017. Segmen SS (simpang susun) Helvetian—Jalan Veteran (2,80 kilometer) yang menjadi bagian dari seksi 1 juga telah beroperasi pada April 2019.
Baca Juga
Danang mengatakan bahwa jalan tol Medan—Binjai akan mendukung konektivitas di Sumatra Utara dan berkontribusi dalam mempercepat arus barang di provinsi tersebut.
“Bukan hanya itu, ruas tol ini juga akan memiliki nilai penting yang dapat membangkitkan tulang pungggung perekonomian di wilayah Indonesia bagian barat khususnya di Pulau Sumatra,” ujarnya melalui siaran pers, Selasa (21/1/2020).