Bisnis.com, GRESIK - PT Pertamina (Persero) menyatakan kemajuan konstruksi Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan telah mencapai 11,62% atau lebih tinggi 0,2% dari target.
Direktur Mega Proyek dan Petrokimia Pertamina Ignatius Tallulembang mengatakan hingga akhir Januari, konstruksi ditargetkan menyentuh 12%. Menurutnya, kemajuan konstruksi kilang Balikpapan terjadi karena adanya strategi percepatan.
"Kami lakukan juga early work. Jadi, harus kami lakukan simultan. Saat ini, kami sudah bangun flare, laboratorium, jetty," katanya, Senin (20/1/2020).
Untuk tahun ini, Pertamina menyiapkan anggaran mendekati U$1 miliar untuk tahap konstruksi. Adapun sumber dana investasi tersebut berasal dari dana internal.
"Kami masih mampu sendiri mengeluarkan anggaran itu. Adapun target EPC di atas 25% hingga akhir 2020," ujarnya.
Dia menambahkan sokongan dana dari eksternal, salah satunya Mubadala Corporation, baru akan disepakati pada April mendatang.
Sebelumnya, Pertamina dan Mubadala, perusahaan investasi asal Uni Emirat Arab, menandatangani perjanjian prinsip untuk mengevaluasi lebih lanjut peluang kerja sama investasi di sektor pengolahan.
Perjanjian tersebut akan memberikan struktur yang jelas untuk memastikan kerja sama sebagai jalur menuju investasi bersama yang potensial, salah satunya dalam rangka memastikan percepatan pengembangan RDMP Balikpapan.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan penandatangan perjanjian ini merupakan bentuk komitmen Pertamina dan Mubadala sebagai salah satu investor yang menyatakan minat untuk pengembangan RDMP Balikpapan.