Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menhub ke Labuan Bajo Tinjau Pengembangan Infrastruktur Transportasi

Labuan Bajo telah ditetapkan menjadi salah satu destinasi wisata super prioritas oleh pemerintah.
Wisatawan mengabadikan matahari tenggelam di perairan Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Jumat (12/10/2018)./ANTARA-Indrianto Eko Suwarso
Wisatawan mengabadikan matahari tenggelam di perairan Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Jumat (12/10/2018)./ANTARA-Indrianto Eko Suwarso

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi berkunjung ke Labuan Bajo untuk melihat kesiapan infrastruktur transportasi daerah tersebut, yang ditetapkan menjadi salah satu destinasi wisata super prioritas.

"Hari Minggu siang ini, rencananya Pak Menhub akan berangkat ke Labuan Bajo untuk melihat kesiapan pelabuhan, bandara, dan sejumlah infrastruktur transportasi lainnya yang sedang dilakukan pengembangan,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Hengki Angkasawan seperti dilansir Antara, Minggu (19/1/2020).

Pemerintah tengah mempersiapkan Pelabuhan Labuan Bajo, yang nantinya akan dibagi dua menjadi terminal penumpang dan terminal kargo atau peti kemas. Pelabuhan yang sudah eksisting akan dijadikan pelabuhan khusus penumpang, sedangkan terminal peti kemas akan dialihkan ke lokasi lain yang berjarak sekitar 15 kilometer (km) dari pelabuhan eksisting.

Untuk pelabuhan eksisting, akan dilakukan perpanjangan dermaga eksisting sepanjang 245 meter menjadi 300 meter,  perpanjangan trestle yang semula 44 meter menjadi 134 meter, serta pembangunan reklamasi seluas 40 x 50 meter persegi. Selain itu, dalam jangka menengah, bakal dibangun terminal penumpang baru.

Adapun untuk pelabuhan multiguna yang berfungsi sebagai pelabuhan khusus kargo dan curah cair, akan dibangun oleh PT Pelabuhan Indonesia III (Persero). Nantinya, fasilitas tersebut akan dilengkapi lapangan penumpukan peti kemas dan terminal curah cair, dermaganya pun bakal dapat disandari kapal berkapasitas 25.000 DWT.

Kemudian, untuk pengembangan Bandara Komodo, Kemenhub menunjuk Konsorsium Cardig Aero Service (CAS) sebagai pemenang. Pengembangannya menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan nilai investasi Rp1,2 triliun dan estimasi total nilai biaya operasional Rp 5,7 triliun.

Skema ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap APBN sekaligus meningkatkan pelayanan bandara. Alasannya, salah satu anggota konsorsium tersebut adalah pengelola Bandara Changi, Singapura, yang sudah terbukti memiliki kompetensi dalam memberikan layanan terbaik bagi para pengguna jasa angkutan udara.

Pemerintah menargetkan peningkatan jumlah penumpang di Bandara Labuan Bajo hingga 4 juta penumpang per tahun dan kargo sebesar 3.500 ton pada 2024.

Seperti diketahui, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah salah satu dari lima destinasi wisata super prioritas yang ditetapkan pemerintah. Untuk itu, pemerintah terus membangun berbagai infrastruktur, mulai dari pembangunan jalan hingga pelabuhan dan bandara.

Presiden Joko Widodo pun dijadwalkan meninjau lokasi proyek-proyek ini pada Senin (20/1).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper