Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KETUA UMUM IPOMI KURNIA LESANI ADNAN : "Jangan Lihat Kami Sebelah Mata"

Mengubah stigma bisnis otobus yang selama ini dikelola secara serampangan menjadi usaha yang profesional bukanlah pekerjaan mudah. Namun, para pengusaha muda yang tergabung dalam IPOMI mencoba melakukan hal tersebut.
Ketua Umum IPOMI Kurnia Lesani Adnan. BISNIS
Ketua Umum IPOMI Kurnia Lesani Adnan. BISNIS

Bisnis.com, JAKARTA — Mengubah stigma bisnis otobus yang selama ini dikelola secara serampangan menjadi usaha yang profesional bukanlah pekerjaan mudah. Namun, para pengusaha muda yang tergabung dalam Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) mencoba melakukan hal itu. Untuk mengetahui lebih dalam kegiatan pengusaha muda tersebut, Bisnis.com mewawancarai Ketua Umum IPOMI Kurnia Lesani Adnan. Berikut petikannya: n

Bagaimana awal mula kelahiran IPOMI di Tanah Air?

Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia atau IPOMI lahir karena atas dasar guyub sesama operator bus, yang mana kami sepakat kalau sesama PO sudah selayaknya saling support satu sama lain mengingat sama-sama bergelut di jalan raya.

Kesepakatan ini lahir karena sebelumnya tidak bisa dipungkiri bahwa sering terjadi perselisihan di jalan, persaingan tidak sehat, saling bajak membajak kru bus. Bahkan, tidak sedikit juga para kru yang menjadi kutu loncat dengan meninggalkan permasalahan yang belum kelar di perusahaan sebelumnya.

Dari situlah kami, para pengusaha otobus di Indonesia duduk bersama untuk saling mengenal lebih dekat satu dengan yang lain dan menyamakan persepsi perihal dunia usaha otobus di Tanah Air melalui IPOMI dan akhirnya timbul lah beberapa gagasan yang positif saat itu.

Gagasan positif apa saja yang berhasil disepakati saat itu?

Pertama, kesepakatan untuk bubar jalan pada saat terjadi laka lantas atau kecelakaan lalu lintas yang tidak berdampak hukum berat. Kedua, saling support sesama anggota yang mengalami permasalahan atau trouble di jalan pada daerah masing-masing yang ada anggota IPOMI.

Selain itu, ketiga, semua anggota sama-sama saling menyamakan pola management perusahaan otobus. Hal ini bisa dimulai dengani strategi, operasional dan management workshop.

Kesepakatan berikutnya adalah komitmen dalam recruitment pengemudi dan kru agar semakin selektif yakni misalnya seperti agar tidak menerima sopir atau kru pengemudi yang bermasalah agar tidak diterima.

Kemudian, menyerukan kepada pemerintah selaku regulator perihal regulasi-regulasi apa saja yang dinilai tidak sesuai dengan pelaksanaannya di lapangan.

Kapan IPOMI pertama kali duduk bersama?

Saat IPOMI pertama kali duduk bersama pada tanggal 12 Oktober 2011. Namun, kami deklarasikan pada tanggal 19 Maret 2013. Sejak saat itulah IPOMI mulai melakukan beberapa program internal.

Program internal seperti apa saja yang dilakukan?

Pertama, melakukan pendidikan character building, bekerja sama dengan Dodiklatpur AD bersama motivator yang dilakukan di Klaten, Jawa Tengah.

Kedua, melakukan training untuk staff administrasi, workshop . Ketiga, para anggota IPOMI juga melakukan training untuk up date sejumlah produk kendaraan terbaru bersama APM agar para top management juga paham seperti apa semestinya mengelola sebuah PO.

Jadi banyak manfaat yang didapat secara langsung oleh para anggota, selain yang pasti adalah networking atau jaringan yang semakin luas.

Sudah berapa banyak anggota IPOMI?

Saat ini, anggota IPOMI sudah mencapai sebanyak 39 perusahaan otobus yang tersebar di Tanah Air, baik mulai dari Sumatra, Jawa dan Bali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hendra Wibawa
Sumber : Bisnis Indonesia

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper