Bisnis.com, JAKARTA—Himpunan Pembudidaya Ikan Laut Indonesia (Hipilindo) siap mengembangkan dan melakukan pendampingan untuk budi daya pembesaran benih lobster.
Hal ini menyusul pernyataan dari Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo yang ingin mendorong pembesaran lobster di Indonesia.
"Nanti Hipilindo akan membuka beberapa titik anggota-anggotanya untuk melakukan budi daya dan setiap anggota ini menjadi soko guru di daerah masing-masing," ujar Ketua Hipilindo Effendi kepada Bisnis, Kamis (26/12/2019).
Adapun Effendi menyebut beberapa pembudidaya seperti di Lombok masih salah dalam melakukan teknik budi daya lobster ini sehingga tingkat kematiannya cukup besar.
Misalnya, kedalaman keramba yang kurang dari 7 meter dan pengawetan pakan lobster seperti ikan rucah yang menggunakan garam. Seharusnya kata Effendi, pakan yang baik yakni kerang hijau. Oleh karena itu perlu dicoba pula budi daya kerang hijau untuk pakan lobster.
"Sudah saya kasih bimbingan, kasih perhatian sebentar, mereka [pembudidaya di Lombok] siap untuk melakukan yang sudah saya arahkan," sebutnya.
Effendi diketahui menjadi salah satu pembudidaya lobster yang cukup berhasil. Di sebuah pulau bernama Mursala yang terletak di antara Kota Sibolga dan Pulau Nias, dia membuat keramba jaring apung (KJA) sederhana dengan kedalaman 9 meter untuk membudidayakan lobster.
Hasilnya dalam 1 bulan, Effendi berhasil memproduksi 500 kilogram - 1 ton lobster. Jumlah ini memang masih terbilang kecil. Untuk lobster primadona yakni jenis mutiara yang pada posisi 8 bulan beratnya bisa mencapai 700 gram-800 gram.