Bisnis.com, JAKARTA - Pasokan listrik selama perayaan Natal tahun 2019 aman dengan
beban puncak pada malam Natal 2019 turun hingga 15% bila dibandingkan dengan beban pada dua bulan sebelumnya.
Meskipun, pada waktu yang sama, semarak gemerlap lampu di malam natal terlihat di beberapa kota.
Secara keseluruhan, 22 sistem kelistrikan besar terpantau aman. Salah satunya sistem Jawa Bali yang tepantau memiliki daya mampu 36.942 Megawatt (MW) dengan beban puncak 22.150 MW.
Selain itu, sistem lainnya yakni Sumatra memiliki daya mampu 6.483 MW dengan beban puncak 5.344 MW, sistem Interkoneksi Kalimantan (Kalimantan Selatan, Timur, dan Utara) memiliki daya mampu 1.393 MW dengan beban puncak 1.026 MW, dan sistem Khatulistiwa (Kalimantan Barat) memiliki daya mampu 490 MW dengan beban puncak 306 MW.
Sistem Sulawesi Bagian Utara memiliki daya mampu 511 MW dengan beban puncak 386 MW, Sistem Sulawesi Bagian Selatan memiliki daya mampu 1.680 MW dengan beban puncak 1.293 MW, Sistem Lombok memiliki daya mampu 246 MW dengan beban puncak 190 MW, Sistem Ambon memiliki daya mampu 99 MW dengan beban puncak 55 MW, dan Sistem Jayapura memiliki daya mampu 108 MW dengan beban puncak 70 MW.
“Kami masih dalam masa siaga, khususnya untuk menyambut malam pergantian tahun nanti,” kata VP Public Relation PLN Dwi Suryo Abdullah, seperti dikutip dalam rilis, Kamis (26/12/2019).
PLN menetapkan masa siaga pada H-7 sampai H+7 Natal dan Tahun Baru atau mulai dari 18 Desember 2019 hingga 8 Januari 2020. Selama masa siaga ini, PLN menyiapkan 2.327 posko siaga, 31.337 personil, 4.591 unit kendaraan yang siap bertugas 24 jam untuk menjaga keandalan pasokan listrik yang tersebar di seluruh Indonesia.
Khusus lokasi-lokasi prioritas, seperti gereja dan tempat VVIP, PLN juga menyiapkan genset, Unit Gardu Bergerak, dan Automatic Change Over (ACO) sebanyak 2.660 unit. ACO berfungsi untuk mengalihkan aliran listrik dari jaringan utama PLN ke genset jika terjadi gangguan.