Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LMAN Bidik Peningkatan PNBP dari Pengelolaan Aset Properti

Lembaga Manajemen Aset Negara menargetkan peningkatan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari pengelolaan aset properti.
Deretan rumah tapak di kawasan Padasuka Atas, Bandung, Jawa Barat, Rabu (17/10/2018)./JIBI-Rachman
Deretan rumah tapak di kawasan Padasuka Atas, Bandung, Jawa Barat, Rabu (17/10/2018)./JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA — Lembaga Manajemen Aset Negara menargetkan peningkatan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari pengelolaan aset properti.

Direktur Utama Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) Rahayu Puspasari mengatakan hingga saat ini total nilai aset milik negara yang dikelola mencapai Rp29,10 triliun. Aset-aset yang dikelola itu terdiri dari kilang LNG di Arun dan Bontang, gedung, apartemen, ruko, rumah, dan tanah.

Dari sejumlah aset tersebut, dia mengungkapkan 143 di antaranya merupakan aset properti. Dari pengelolaan aset properti, dia menyatakan PNBP yang dihasilkan hingga 3 Desember 2019 telah mencapai Rp34,93 miliar.

“Ke depan tentu kami perkirakan PNBP dari pengelolaan aset properti bisa naik karena ada beberapa properti bawaan pada 2019 yang dialihkan dan ditargetkan selesai pada 2020 sehingga bisa segera ditawarkan kepada mitra,” ujarnya ketika dijumpai di acara Property Outlook 2020 yang diselenggarakan Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) di Jakarta, Rabu (18/12/2019).

Rahayu mengungkapkan PNBP dari pengelolaan aset properti juga diperkirakan bisa lebih besar seiring dengan adanya 88 aset baru yang diserahterimakan oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) untuk dikelola oleh LMAN.

Dia mengatakan dengan adanya aset yang baru diserahterimakan oleh DKJN, maka total nilai aset milik negara yang dikelola LMAN juga akan meningkat. Rahayu memerinci beberapa aset baru yang diserahterimakan itu terdiri dari tanah, gedung, kantor, ruko, dan apartemen.

“Aset-aset tersebut belum dapat langsung dikerjasamakan dengan mitra karena masih harus dilakukan proses pengurusan legalitas dan kepemilikannya. Kami tentunya berharap proses pengurusan administrasi bisa lebih cepat rampung,” ucapnya.

Rahayu mengungkapkan selama ini proses pengurusan legalitas memang masih menjadi tantangan yang harus dihadapi dalam upaya optimalisasi aset-aset yang sebelumnya terbengkalai. 

Dalam upaya optimalisasi aset milik negara, imbuhnya, LMAN juga tengah melakukan transformasi digital. Hal tersebut dianggap perlu dilakukan untuk mengikuti tren yang berkembang di era digitalisasi.

Dia mengungkapkan penggunaan teknologi digital akan diterapkan untuk pengawasan aset yang dikelola, manajemen klien, manajemen pemasaran, dan informasi geospasial.

“Untuk penerapannya, kami sudah lebih dulu mengembangkan teknologi untuk asset profiling untuk mengintegrasikan data dari seluruh aset yang dikelola LMAN. Setelah itu, kami akan lakukan pengembangan digital secara bertahap,” jelasnya.

Untuk menjalankan transformasi digital, lanjut Rahayu, LMAN akan memanfaatkan teknologi artificial intelligence (AI), internet of things (IoT), dan big data.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Lucky Leonard

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper