Bisnis.com, KARAWANG - Pemerintah menargetkan pembangunan jaringan gas (jargas) sebanyak 10 juta sambungan rumah (SR) dengan realisasi hingga saat ini baru menyentuh hampir setengah juta SR.
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial mengatakan target 10 juta sambungan tersebut diharapkan dapat dicapai dalam 5 hingga 10 tahun ke depan. Bahkan, jumlah jargas diharapkan mampu meningkat menjadi 30 juta sambungan.
Khusus pada 2020, pemerintah akan membangun 266.070 SR di 49 kabupaten/kota dengan anggaran Rp 3,029 triliun.
Pemerintah bahkan bercita-cita untuk menyambungan jargas di wilayah Sumatra dengan Jawa. Saat ini, ada sejumlah wilayah yang menjadi program prioritas penyambungan jargas tersebut, yakni Belawan hingga Dumai di Sumatra dan Cirebon hingga Semarang di Jawa.
"Pemerintah mengupayakan ini [jargas] untuk menghilangkan subsidi sehingga dananya bisa dimanfaatkan untuk membangun infrastruktur seperti jalan," katanya saat meresmikan jaringan gas di Kecamatan Telukjambe, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Selasa (17/12/2019).
Pembangunan jargas dilaksanakan Pemerintah sejak 2009. Pada 2019, sebanyak 74.216 SR dibangun di 16 lokasi, yaitu Kabupaten Aceh Utara, Kota Dumai, Kota Jambi, Kota Palembang, Kota Depok, Kota Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Cirebon, Kota Lamongan, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Banggai, dan Kabupaten Wajo.
"Karawang satu dari 16 kabupaten yang kami bangun di 2019. Kami bangun lebih dari 6.800 sambungan rumah, tahun depan alokasi 3.000, namun permintaan [Bupati Karawang] 15.000," katanya.
Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGN) Gigih Prakoso mengatakan sumber pasokan gas berasal dari wilayah kerja PT Pertamina EP dengan titik tie-in ke pipa distribusi milik PGN. Pihaknya menargetkan pada tahun ini ada 74.000 SR yang dibangun.
"Masih akan ada pengembangan. Tadi ada permintaan tambahan 15.000 [SR] dari Pemkab Karawang, kami akan survei dulu," katanya.