Bisnis.com, KARAWANG - Kawasan Industri Karawang kini dilengkapi dengan stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) sebagai pengganti bahan bakar minyak.
SPBG ini merupakan kerja sama Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM dengan Organisasi Energi Baru Terbarukan dan Pengembangan Teknologi Industri Jepang (NEDO). Kerja sama dilakukan melalui nota kesepahaman tentang “Demonstration Project for the Spread of Compressed Natural Gas Vehicles and Refueling Infrastructure including Support of Development of Sustainable Environment” yang ditandatangani pada 11 Desember 2017 dan berlaku hingga 2021.
Pembangunan SPBG Karawang telah rampung dan telah dilakukan uji coba (commissioning) pada November 2019. Adapun SPBG tersebut diresmikan pada Selasa (17/12/2019) dengan harga 4.500 per litre equivalent premium (LEP).
Sementara itu, SPBG yang berada di Jalan Abdul Muis Jakarta dan Jalan Sudirman Tangerang ditargetkan selesai pada Maret 2020. Total investasi ketiga SPBG tersebut senilai US$12 juta yang semua pendanaannya berasal dari Jepang.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Djoko Siswanto mengatakan NEDO akan memberikan peminjaman kendaraan yang menggunakan compressed natural gas (CNG) untuk user monitoring sebanyak 10 unit mobil sedan kepada Kementerian ESDM dan PT Pertamina (Persero) serta 18 unit truk untuk suplai di Kawasan Industri Karawang.
"Ini merupakan wujud amanat pasal 33 UUD 1945, pemerintah mendorong pemanfaatan gas bumi untuk transportasi maupun rakyat," katanya saat meresmikan SPBG Karawang, Selasa (17/12/2019).
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial mengatakan Program Konversi BBM ke BBG ini merupakan salah satu wujud nyata pemerintah dalam melaksanakan diversifikasi energi melalui pengembangan energi bersih. Produksi gas bumi nasional cukup besar sehingga harus dimanfaatkan secara maksimal untuk penggunaan dalam negeri dan untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.
Pemerintah mengharapkan dengan berdirinya SPBG Karawang International Industrial City (KIIC) ini, dapat mendorong masyarakat menggunakan kendaraan berbahan bakar CNG yang ramah lingkungan.
"Selain itu juga dapat melayani kebutuhan bahan bakar CNG untuk kendaraan khususnya di wilayah Kabupaten Karawang,” katanya.
Menurutnya, saat ini dari produksi gas alam Indonesia yang sekitar 7.000 MMscfd, sebanyak 60% di antaranya telah dimanfaatkan untuk kebutuhan domestik.
"Kami akan melengkapi jaringan gas mulai dari Sumatra hingga Jawa, sebagian Sumatra sudah tersambung. Ada ruas di Belawan hingga Dumai yang belum tersambung, itu jadi program prioritas, begitu juga dengan Cirebon Semarang. Artinya, Sumatra, Jawa, bahkan Bali dan Lombok akan tersambung juga," katanya.
Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mengatakan SPBG tersebut akan sangat membantu Kabupaten Karawang yang merupakan pusat pergerakan industri di Indonesia.