Dalam kurun 2 tahun ke depan, bangunan berkonsep modular diperkirakan makin populer. PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. atau PTPP merupakan salah satu perusahaan yang melirik peluang bisnis baru itu.
Rumah modular atau prefabrikasi (disingkat prefab) adalah rumah yang konstruksi pembangunannya cepat karena menggunakan modul hasil fabrikasi industri (pabrik). Tinggal dirakit, modul dapat dibawa ke lokasi yang akan dibangun rumah.
Dengan modular, membangun rumah hingga berdiri tegak bisa dilakukan dalam hitungan hari. Rumah modular ini dianggap menjadi solusi dalam penyediaan rumah dalam jumlah banyak.
Direktur Utama PTPP Lukman Hidayat mengatakan perusahaan telah menjalin kerja sama untuk pengembangan teknologi yang akan digunakan untuk menjalankan bisnis modular.
“Tim riset kami tengah menjalankan tahap pengembangan untuk penerapan teknologinya. Mesin yang akan digunakan modular itu ada di Dubai yang memiliki teknologi 3D printing,” ujarnya kepada Bisnis.com.
Lukman mengatakan bangunan berkonsep modular sebenarnya sudah lebih dulu berkembang di luar negeri. Namun, di Indonesia sendiri bangunan berkonsep modular belum terlalu populer.
“Menurut saya, teknologi di industri modular ini paling terkini dan paling maju yang pernah saya lihat, tetapi dari segi cost masih cukup tinggi karena masih dalam tahap pengembangan. Harapan kami 2 tahun lagi sudah bisa mencapai nilai keekonomisan sehingga bisa diterapkan di Indonesia secara lebih massif,” katanya.
Lukman menjelaskan bangunan berkonsep modular ini diperkirakan akan lebih banyak dilirik oleh konsumen dari segmen menengah ke bawah. Industri modular, katanya, juga berpeluang mendisrupsi sektor konstruksi.
“Dengan teknologi yang lebih canggih yang terus dikembangkan di beberapa negara, tidak menutup kemungkinan proses pengerjaannya ke depannya dapat dilakukan oleh mesin atau robot,” katanya.