Bisnis.com, JAKARTA — PT Lintas Marga Sedaya, operator jalan tol Cikopo—Palimanan, memperkirakan tahapan konstruksi akses jalan tol menuju Bandara Internasional Jawa Barat, Majalengka bisa dimulai pada Maret 2020.
Presiden Direktur PT Lintas Marga Sedaya (LMS) Firdaus Azis mengatakan bahwa saat ini proses pembebasan lahan hampir tuntas dan pembayaran uang ganti rugi kepada pemilik lahan dijadwalkan pada pekan depan.
Dia menambahkan bahwa lahan yang telah dibebaskan akan diserahkan kepada Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat.
Menurut Firdaus, LMS dan Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR juga akan mengubah rencana bisnis sejalan dengan pembangunan akses tol Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) sepanjang 6 kilometer.
Dia menyebut, LMS telah menyiapkan berbagai aspek untuk memulai tahapan konstruksi pada Maret 2020.
"Secara financing juga kami siap, tapi sebelum itu ada proses perhitungan business plan [karena] ada beberapa kompensasi bagi kami. [Proses] ini masih on going,"ujarnya kepada Bisnis, Senin (10/12/2019).
Baca Juga
Pembangunan akses tol BIJB merupakan penambahan ruang lingkup dari pengusahaan jalan tol Cikampek—Palimanan (Cipali).
Badan usaha jalan tol akan mendapat kompensasi bila mendapat penambahan ruang lingkup. Bentuk kompensasi antara lain penambahan durasi konsesi dan peningkatan tarif dasar per kilometer.
Dalam catatan Bisnis, LMS sudah mengamankan pendanaan untuk pembangunan jalan tol akses Bandara Kertajati. Pada September 2018, LMS mendapat komitmen pinjaman sebesar Rp8,89 triliun dari sindikasi perbankan yang digalang PT Bank BCA Tbk. Pinjaman itu akan digunakan untuk refinancing dan sisanya dipakai untuk pembangunan tol akses.
Firdaus mengakui bahwa jalan tol menuju BIJB akan menambah akses ke bandara yang memiliki kapasitas 5 juta penumpang per tahun ini.
Kendati demikian, jalan tol Cipali, menurut Firdaus, bukan akses utama. Pasalnya, sejak tahap perencanaan, akses utama Bandara Kertajati adalah jalan tol Cileunyi—Sumedang—Dawuan (Cisundawu).