Bisnis.com, JAKARTA - Kebijakan belanja yang dilakukan pemerintah saat ini disebut masih pro-cyclical.
Hal ini dikatakan oleh Menteri Keuangan Periode 2013 - 2014 Chatib Basri saat ditemui di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta pada Selasa (10/12/2019).
Menurutnya, kebijakan belanja yang dilakukan pemerintah masih cenderung pro siklus (pro-cyclical). Hal tersebut terlihat dari sikap pemerintah yang akan langsung menghemat belanja apabila pertumbuhan ekonomi atau penerimaan pajaknya menurun.
"Padahal, seharusnya belanja ini harus didorong lagi sesuai dengan arah kebijakan pemerintah yang ingin counter cyclical,"ujarnya.
Agar kebijakan belanja sesuai dengan arah pemerintah, ia menilai Kementerian Keuangan perlu melakukan kajian ulang terhadap belanja yang dilakukan. Menurutnya, persoalan belanja yang dihadapi pemerintah saat ini disebabkan oleh kualitas belanja yang rendah, bukan jumlah anggaran.
Ia menilai, ada kegiatan belanja yang tidak berdampak apapun terhadap pertumbuhan ekonomi menurutnya bisa dikurangi. Ia mencontohkan alokasi untuk tunjangan guru dan dana alokasi ke daerah yang dinilai tidak memiliki pengaruh positif pada ekonomi.
Menurutnya, alokasi sektor ini, dapat diberikan ke bidang lain yang akan menggenjot pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Contohnya belanja modal bisa ditambahkan. Belanja ini kan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi,"katanya.