Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan mulai pasang badan untuk komisaris utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Luhut bahkan mengkritik orang-orang yang tidak suka dengan Ahok.
“Yang gak suka sama dia (Ahok), itu yang gak suka diperiksa. Gak suka jujur. Itu saja,” kata Luhut dalam dalam acara coffee morning di Gedung Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Jakarta Pusat, Selasa (10/12/2019).
Sebelumnya, sejumlah kritikan datang karena penunjukan Ahok di Pertamina. Salah satunya dari Fadli Zon. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ini menilai Ahok akan menimbulkan kegaduhan di Pertamina karena bukan profesional di bidang minyak.
“Ya menurut saya pasti menimbulkan kegaduhan dong. Kan harusnya mencari orang profesional, emangnya dia ahli minyak? Dia kan bukan ahli minyak. Hebatnya apa dia di Pertamina?” kata Wakil Ketua Partai Gerindra ini pada Sabtu, 23 November 2019.
Serikat Pekerja Pertamina pun sempat menolak masuknya Ahok ke perusahaan mereka. Tapi pemerintah tetap pada keputusannya. Pada 25 November 2019, Ahok resmi menjadi komisaris utama Pertamina. Luhut juga tidak mempersoalkan status Ahok yang masih menjadi kader aktif PDI Perjuangan.
Lebih jauh, Luhut yakin Ahok akan memiliki kinerja yang sangat bagus dalam mengawasi Pertamina. Sebab, mantan Gubernur DKI Jakarta itu selalu memantau sesuatu yang tidak beres.
“Sekarang kami ajak dia rapat, Pak Ahok! Tuh liatin, dia (Ahok) kan senang yang gitu-gitu,” ujar Luhut.
Kemarin Ahok mulai diajak rapat dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Negara untuk membahas persiapan peluncuran biodiesel 30 persen atau B30. Ahok diminta mengawal agar B30 bisa benar-benar diluncurkan Januari 2020.