Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Outlook 2020: Apindo Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Maksimal 5,1 Persen

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) memprediksi pertumbuhan ekonomi pada 2020 hanya mencapai kisaran 4,85%—5,1%.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B Sukamdani (tengah) bersama Ketua bidang Kebijakan Publik Sutrisno Iwantono (kanan), dan Pengurus bidang kebijakan publik Rusia Karina, menjawab pertanyaan wartawan, di Jakarta, Selasa (23/7/2019)./Bisnis-Endang Muchtar
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B Sukamdani (tengah) bersama Ketua bidang Kebijakan Publik Sutrisno Iwantono (kanan), dan Pengurus bidang kebijakan publik Rusia Karina, menjawab pertanyaan wartawan, di Jakarta, Selasa (23/7/2019)./Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) memprediksi pertumbuhan ekonomi pada 2020 hanya mencapai kisaran 4,85%—5,1%.

Ketua Apindo  Hariyadi B. Sukamdani mengatakan proyeksi ini mempertimbangkan sejumlah faktor yaitu faktor eksternal (global) dan internal.

Dalam hal ini, faktor eksternal yang dimaksud adalah kelesuan perekonomian global akibat perang dagang Amerika Serikat dengan China menjadikan aliran portofolio dana Investor ke Indonesia menjadi terhambat sehingga hal ini menciptakan tekanan terhadap berbagai mata uang global, termasuk Rupiah.

Sedangkan untuk kondisi internal banyak dipengaruhi oleh tingkat investasi yang belum akan beranjak jauh darl kondisi 2019 dimana masih menghadapi berbagai macam tantangan terkait dengan cost of doing business seperti perizinan usaha, ketenagakerjaan, logistik, perpajakan, akses lahan, biaya permodalan, energi, serta lemahnya daya beli,” kata Hariyadi dalam konferensi outlook perekonomian Apindo  2020, Selasa (10/12/2019).

Dia menambahkan,  di luar faktor ekonomi, terdapat beberapa hal yang memengaruhi proyeksi penumbuhan 2020 tersebut adalah faktor positif transisi kepemimpinan 2019—2024 yang berjalan cukup lancar dengan telah terbentuknya Kabinet Indonesia Maju yang diharapkan membawa stabilitas politik. Kendati demikian, masih ada tantangan yang cukup besar yaitu efektivitas tata kelola Pemerintahan Pusat dan Daerah.

Sebab itu, untuk menumbuhkan optimisme dunia usaha terhadap perekonomian 2020, terdapat beberapa hal yang harus dilakukan, di antaranya dengan meningkatkan optimalisasi kinerja industri melalui sinergi industri hulu dan hilir.

Apindo iuga merekomendasikan kepada pemerintah untuk melakukan perbaikan kebiiakan di bidang ketenagakerjaan dan perpajakan demi mendukung daya saing industri.

Dalam bidang Regulasi Ketenagakerjaan, Apindo menyoroti sejumlah hal diantaranya apresiasi dunia usaha atas terbitnya Peraturan Pemerintah No. 45/2019 tentang Penghitungan Penghasilan Kena Pajak dan Pelunasan Pajak Penghasilan Dalam Tahun Berjalan  dengan memberikan insentif super tax deductible berupa potongan beban pajak bagi perusahaan yang menyelenggarakan pelatihan untuk pekerjanya.

Apindo  juga mendesak revisi UU No. 13/2003tentang Ketenagakerjaan  karena UU tersebut dinilai tidak lagi relevan saat ini sehingga menjadikan dunia usaha tidak kompetitif dan memberatkan.

Pasal krusial dalam UU 13/2003 yang harus direvisi diantaranya mengenai definisi keria, upah minimum, skills development, sanksi hukum, pekerjaan alih daya outsourcing. serta pesangon PHK.

Terkait dengan omnibus law, Apindo mendukung upaya pemerintah dalam penyusunan omnibus law terkait dengan perizinan, perpajakan, ketenagakerjaan, dan UMKM. Adanya omnibus law diharapkan mampu mendongkrak investasi masuk ke Indonesia dan secara tidak langsung hal ini berdampak pada meningkatnya penciptaan lapangan kerja.

Adapun, prediksi pertumbuhan ekonomi hingga akhir 2019 diperkirakan hanya sekitar 4,95%—5,1% dibawah target pemerintah yaitu 5,2%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper