Bisnis.com, JAKARTA — Dalam kurun 2 tahun ke depan, bangunan berkonsep modular diperkirakan makin populer.
Saat ini, salah satu pemain di Indonesia yang telah merambah bisnis modular ialah PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. (WEGE) yang telah terjun ke industri tersebut sejak 2018.
Selain WEGE, PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) juga tengah melirik peluang bisnis baru tersebut. Direktur Utama PTPP Lukman Hidayat mengaku pihaknya tengah menjajaki peluang untuk merambah bisnis modular.
Dia menuturkan bahwa PTPP sebenarnya telah menjalin kerja sama untuk pengembangan teknologi yang akan digunakan untuk menjalankan bisnis modular.
“Tim riset kami tengah menjalankan tahap pengembangan untuk penerapan teknologinya. Mesin yang akan digunakan modular itu ada di Dubai yang memiliki teknologi 3D printing,” ujarnya saat berkunjung ke Redaksi Bisnis Indonesia, Kamis (5/12/2019).
Lukman mengatakan bahwa bangunan berkonsep modular sebenarnya sudah lebih dulu berkembang di luar negeri. Namun, di Indonesia sendiri bangunan berkonsep modular belum terlalu populer.
Baca Juga
“Menurut saya teknologi di industri modular ini paling terkini dan paling maju yang pernah saya lihat, tetapi dari segi cost masih cukup tinggi karena masih dalam tahap pengembangan. Harapan kami 2 tahun lagi sudah bisa mencapai nilai keekonomisan sehingga bisa diterapkan di Indonesia secara lebih massif,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Lukman menjelaskan bahwa bangunan berkonsep modular ini diperkirakan akan lebih banyak dilirik oleh konsumen dari segmen menengah ke bawah. Industri modular, katanya, juga berpeluang menjadi disrupsi bagi sektor konstruksi.
“Dengan teknologi yang lebih canggih yang terus dikembangkan di beberapa negara, tidak menutup kemungkinan proses pengerjaannya ke depannya dapat dilakukan oleh mesin atau robot,” ungkapnya.