Bisnis.com, CILEGON — PT Chandra Asri Petrochemichal Tbk. meresmikan fasilitas produksi polietilena baru di Cilegon, Banten.
Kehadiran fasilitas baru itu dinilai mampu menekan impor polyethylene hingga Rp8 triliun.
Erwin Ciputra, Presiden Direktur PT Chandra Asri Petrochemichal Tbk. (TPIA), mengatakan bahwa pabrik polyethylene baru itu dikembangkan dengan nilai investasi mencapai US$380 juta dengan kapasitas produksi mencapai 400.000 ton per tahun.
Dengan begitu, TPIA memiliki total kapasitas produksi polietilena hingga 736.000 ton per tahun.
"Saat ini kami laporkan pabrik baru ini telah dibangun dan selesai," ujarnya di sela-sela seremoni peresmian yang dihadiri Presiden Joko Widodo, Jumat (6/12/2019).
Erwin mengatakan bahwa seluruh produksi pabrik polietilena akan diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang terus meningkat. Produk tersebut dimanfaatkan sebagai bahan baku antara lain untuk kemasan, pipa air, dan bahan baku pendukung infrastruktur.
Baca Juga
Akan tetapi, Erwin mengakui bahwa kebutuhan bahan kimia nasional terus berkembang. Padahal, sejauh ini kebutuhan itu, termasuk polietilena, masih sekitar 40 persen—50 persen dipenuhi dari mengimpor. "Ini menjadi substitusi impor sehingga bisa menghemat devisa Rp8 triliun per tahun."
Dengan beroperasinya fasilitas produksi anyar itu, total kapasitas produksi polietilena nasional mencapai 1,19 juta ton per tahun, sedangkan kebutuhannya mencapai 2,3 juta ton per tahun.
Impor produk polietilena pun berkontribusi dominan bagi impor produk kimia secara keseluruhan. Pada 2018, total impor polietilena mencapai US$1,45 miliar atau setara Rp20,34 triliun (kurs Rp14.029 per US$1).