Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo menyampaikan mengenai komitmen perbaikan investasi kepada perwakilan pebisnis Amerika Serikat yang bertamu ke Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (5/12/2019).
Seperti diketahui, Presiden Jokowi menerima kunjungan delegasi US-Asean Business Council yang mewakili puluhan perusahaan yang telah beroperasi di Indonesia.
Dalam pertemuan itu, Jokowi didampingi oleh Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Plate dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.
Dalam pertemuan itu, menurut Mahendra, Presiden menyampaikan sejumlah komitmen dan pelaksanaan kebijakan untuk memperbaiki iklim investasi di Indonesia.
"Termasuk juga menjelaskan langka-langkah untuk Undang-undang Omnibus Law yang bisa semakin menyelesaikan beberapa masalah yang bisa dijumpai di bidang investasi,” kata Mahendra.
Di samping itu, Mahendra menjelaskan perwakilan berbagai perusahaan Amerika Serikat yang telah berbisnis di Indonesia itu menyatakan komitmennya kepada Presiden untuk berinvestasi yang lebih besar lagi di Indonesia. Untuk itu, menurutnya, mereka berharap stabilitas dapat terjaga.
"Dan langkah-langkah menjaga pertumbuhan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang menjadi prioritas pemerintah di periode kedua ini benar-benar dilaksanakan karena seluruh perusahaan yang hadir juga memberikan dukungan yang kuat di masing-masing bidang maupun dalam konteks pembangunan manusia yang lebih luas lagi," kata Mahendra.
Salah satu perwakilan dari perusahan Amerika Serikat yaitu Batara Sianturi yang juga merupakan CEO Citibank menyatakan 46 perusahaan Amerika Serikat yang berada di Asean memberikan dukungan kepada prioritas Presiden dalam pembangunan sumber daya manusia, infrastruktur, reformasi ekonomi, reformasi birokrasi dan penyederhanaan regulasi.
Batara mengatakan Presiden berharap berbagai perusahaan Amerika Serikat itu bisa mendukung berbagai program prioritas yang dicanangkan oleh kabinet Indonesia Maju.
"Jadi kita mengharapakan follow up item ini menjadi produktif dan kita tindak bersama dengan Wamen (Wakil Menteri Luar Negeri) dan juga kabinet Presiden," kata Batara.