Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Korea Selatan Berencana Tanamkan Investasi US$1,5 Miliar di Indonesia

Korea Selatan menyatakan akan memasukkan investasi senilai US$1,5 miliar lebih ke Indonesia. Salah satu investor Korsel tersebut adalah Hyundai Motor.
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi usai menghadiri penghargaam Ombudsman RI di Jakarta, Rabu (27/11/2019)./Bisnis-Rayful Mudassir
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi usai menghadiri penghargaam Ombudsman RI di Jakarta, Rabu (27/11/2019)./Bisnis-Rayful Mudassir

Bisnis.com, JAKARTA - Korea Selatan menyatakan akan memasukkan investasi senilai US$1,5 miliar lebih ke Indonesia. Salah satu investor Korsel tersebut adalah Hyundai Motor.

Kesepakatan ini diketahui setelah kunjungan Presiden Joko Widodo ke Busan, Korea Selatan, kemarin.

Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan investasi yang disebutnya sebagai fresh investment ini akan secara bertahap masuk ke Indonesia.

"Ada fresh investment yang akan masuk ke Indonesia antara lain berasal dari Hyundan Motor. Jadi fresh investment itu bernilai lebih dari US$1,5 miliar," kata Menlu Retno, Rabu (27/11/2019).

Kesepakatan ini diperkirakan menjadi bagian dari Indonesia-Korea Selatan Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA). Namun, sejauh ini hal itu belum dapat dipastikan lantaran tidak disampaikan secara gamblang oleh Menlu.

Meski begitu, Menlu Retno Marsudi mengatakan finalisasi perundingan IK - CEPA sudah selesai. Presiden Joko Widodo dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in sepakat menandatangani IK-CEPA pada awal 2020.

Selain itu, Presiden Joko Widodo sempat bertemu dengan para pengusaha besar Korea Selatan yang sudah bergerak ke Indonesia. Presiden juga mendengarkan langsung ketertarikan para pengusaha Korsel berinvestasi di Indonesia.

"Mereka menyampaikan niatnya untuk terus meningkatkan investasi mereka di Indonesia," ujar Menlu Retno.

Di sisi lain, lanjut Menlu, pertemuan Presiden Jokowi dengan Presiden Moon menghasilkan banyak kesepakatan konkret. Salah satunya pada sektor perdagangan. Di tengah maraknya proteksionisme yang sedang berlangsung, Indonesia-Korea Selatan tetap menghasilkan perundingan IK - CEPA.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rayful Mudassir
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper