Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kadin : Kendaraan Listrik Butuh Insentif

Pemerintah perlu menyediakan sejumlah insentif untuk mencapai target penggunaan kendaraan listrik sebesar 20% pada 2025.
Mobil listrik Nissan Leaf dipamerkan dalam ajang Tokyo Motor Show/REUTERS-Edgar Su
Mobil listrik Nissan Leaf dipamerkan dalam ajang Tokyo Motor Show/REUTERS-Edgar Su

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah perlu menyediakan sejumlah insentif untuk mencapai target penggunaan kendaraan listrik sebesar 20% pada 2025.

Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Industri Johnny Darmawan mengungkapkan Norwegia memberikan insentif senilai Rp250 juta hingga Rp270 juta bagi masyarakatnya yang membeli kendaraan listrik dengan nilai Rp600 juta.

Menurutnya, dengan semakin banyak pengguna kendaraan listrik, harga akan semakin kompetitif untuk masyarakat. Apalagi, selain karena ekosistem yang belum terbentuk, selama ini tantangan pengembangan kendaraan listrik terletak pada sisi harga.

Johnny menilai penggunaan mobil listrik yang masih belum masuk dalam skala keekonomian akan menyulitkan percepatan penggunaan kendaraan listrik. Salah satu percepatan penggunaan kendaraan listrik yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan kendaraan roda dua berbasis baterai listrik.

"Sepeda sudah listrik, motor baru, kenapa tidak dicoba dulu supaya nanti harga baterainya murah? Kalau tidak dimulai, kapan turunnya cost-nya?" katanya. 

Sementara itu, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi menilai percepataan penggunaan kendaraan listrik akan lebih mudah dilakukan mulai dari motor dan bus listrik.

Asisten Deputi Industri Penunjang Infrastruktur Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Kemenko Maritim dan Investasi Firdausi Manti mengatakan motor listrik dan bus listrik lebih mudah penjualannya daripada mobil listrik. 

Misalnya, masyarakat dalam memilih menggunakan bus listrik hanya memperhitungkan kenyamanan dan tarif yang murah, sedangkan dalam pembelian mobil akan ada lebih banyak pertimbangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper