Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2020, Pemerintah Bakal Bangun Jalan Khusus Antarkawasan Industri

Dari total dari 22 kawasan industri tersebut akan memiliki jalur terintegrasi sehingga biaya dan waktu pengiriman menjadi lebih efisien.
Ilustrasi kawasan industri./Dok. Kemenperin
Ilustrasi kawasan industri./Dok. Kemenperin

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah akan mulai membangun jalan antarkawasan industri mulai 2020 dari Bekasi hingga Karawang, Jawa Barat yang jumlahnya mencapai 22 kawasan industri.

Asisten Deputi Bidang Logistik, Kemenko Perekonomian Erwin Raza menjelaskan pada 2020 pemerintah akan terus melanjutkan upaya-upaya pembangunan infrastruktur. Dari total dari 22 kawasan industri tersebut akan memiliki jalur terintegrasi sehingga biaya dan waktu pengiriman menjadi lebih efisien.

Saat ini, apabila angkutan barang antarkawasan industri mesti melalui tol Jakarta--Cikampek. Hasilnya, biaya meningkat karena harus membayar tol dan menjadi cukup lama karena mengakibatkan kepadatan di jalur tol.

Oleh karena itu, aktivitas pengembangan pelabuhan, jalan raya, bandara dan jalan rel terus dikembangkan. Sayangnya, dia menyatakan selama ini pembangunan yang dilakukan belum memasukan perspektif logistik dan logistik itu harus terintegrasi.

"Kita ambil contoh membangun kawasan industri di Jawa Barat itu dari Bekasi sampai dengan Karawang banyak kawasan industri ada sekitar 22 kawasan industri tapi tidak integrated. Ini salah satu prioritas pemerintah untuk mengintegrasikan kawasan industri itu, hal sederhana melalui jalannya," ungkapnya kepada Bisnis.com, beberapa waktu lalu.

Dia menuturkan melalui integrasi jalan tersebut para perusahaan jasa angkutan barang akan mengangkut barang dari satu kawasan industri ke kawasan lain tanpa melalui tol sehingga biayanya pun turun.

Saat ini, aktivitas pengiriman barang antar kawasan industri terangnya harus melalui tol, tidak bisa antar kawasan industri langsung. "Itukan waktu dan biaya, nah ini mengintegrasikan itu, belum lagi di tempat lain apa sudah terintegrasi, banyak juga yang belum, ini salah satu prioritas pemerintah," jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper