Bisnis.com, PEKANBARU — Pemerintah Provinsi Riau meyakini kehadiran jalan tol bakal memacu arus lalu lintas di lintasan Pekanbaru—Dumai. Jalan bebas hambatan juga bakal menjadi tulang punggung bagi pergerakan arus barang menuju pasar dunia melalui Pelabuhan Dumai.
Kepala Dinas Perhubungan Riau M. Taufiq mengatakan bahwa jalan tol Pekanbaru—Dumai akan menambah kapasitas jalan sehingga turut meningkatkan konektivitas antarwilayah. Hal itu, lanjut Taufiq, membuat masyarakat bisa mengembangkan potensi ekonomi di tiap-tiap daerah.
"Contohnya Kabupaten Kampar, produksi ikannya 12 ton per hari. Ini bisa diekspor ke Malaysia, Singapura. Dikirim ke Dumai [untuk diekspor] lewat jalan tol," ujarnya dalam acara pelepasan Tim Jelajah Infrastruktur Sumatra 2019 di Pekanbaru, Jumat (22/11/2019).
Jalan tol Pekanbaru—Dumai sejauh 131 kilometer mulai dibangun sejak 2017. Jalan tol yang dibangun dengan investasi Rp16,21 triliun ini dijadwalkan beroperasi penuh pada awal 2020.
Kontribusi ekspor terhadap produk domestik regional bruto Riau mencapai 25,65 persen per kuartal III/2019. Secara kumulatif, ekspor Riau selama periode Januari—September 2019 turun 22,39 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Di samping menjadi tulang punggung arus barang, kebardaan jalan tol tersebut juga diharapkan bisa membantu penanganan praktik melebihi kapasitas muatan dan melampaui dimensi atau overdomension overloading (ODOL).
Baca Juga
Menurut Taufiq, praktik ODOL amat merugikan penyelenggara jalan karena kualitas jalan cepat mengalami kerusakan.
"Kita bisa sharing control. Di jalan tol juga akan dilarang karena 2020 nanti kan zero ODOL," katanya.