Bisnis.com, PRABUMULIH - Lapangan Prabumulih menjadi tulang punggung PT Pertamina EP dalam mencapai target produksi minyak.
Field Manager Pertamina EP Prabumulih Ndirga Andri Sisworo mengatakan untuk produksi gas dari Prabumulih Field lebih rendah dibandingkan dengan Pendopo Field, aset milik Pertamina EP lainnya. Dari total produksi gas Pertamina EP Asset 2 yang sebesar 389 MMscfd, porsi produksi Prabumulih Field sebesar 38,5%.
Adapun gas yang dihasilkan Pendopo Field untuk Pertamina EP Asset 2 berkontribusi hingga 57,8%.
Meskipun produksi gas kalah jauh, Prabumulih Field dinilai lebih unggul dalam produksi minyak. Setidaknya dari total produksi minyak Pertamina EP yang sebanyak 18.158 barel per hari (bph), porsi produksi Prabumulih Field mencapai 49,11%.
Ndirga menilai penurunan produksi adalah suatu hal yang alami terjadi dalam setiap sumur. Pengeboran sumur baru merupakan salah satu langkah dari Pertamina EP untuk menjaga produksi.
"Decline atau penurunan produksi merupakan hal natural karena air yang mulai naik. Yang kami lakukan, berupaya dengan menambah sumur. Sumur-sumur yang lama juga kami injeksi biar tidak terlalu turun," katanya.
Baca Juga
Adapun produksi minyak Pertamina EP Asset 2 di Prabumulih Field menjelang akhir tahun ini diperkirakan mencapai 9.200 bph atau meningkat 3,16% dari target awal tahun.
Pada awal tahun, target produksi minyak dari Prabumulih Field diharapkan mampu mencapai 8.918 bopd. Sementara itu, target produksi gas pada awal tahun di Prabumulih Field sebanyak 151,54 MMscfd.
Adanya peningkatan tersebut disebabkan mulai berproduksinya sumur Talang Jimar (TLJ) 248 pada pekan depan. Sumur tersebut akan menambah satu lagi sumur produksi Pertamina EP Prabumulih Field yang saat ini telah berjumlah 183 sumur.