Bisnis.com, JAKARTA - Pengembangan riset dan inovasi di bidang kesehatan menjadi salah satu prioritas utama pemerintah karena manfaatnya dapat dirasakan langsung masyarakat.
Saat menghadiri Dies Natalis ke-65 Universitas Airlangga (Unair), Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang P. S. Brodjonegoro mengatakan, saat ini bahan baku obat-obatan dan alat kesehatan yang digunakan di rumah sakit Indonesia sebagian besar masih berasal dari luar negeri.
Karena itu, dengan kekayaan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia, dia mendorong lembaga riset dan perguruan tinggi Indonesia, salah satunya Universitas Airlangga untuk memperkuat riset dan inovasi di bidang kesehatan sehingga dapat dihasilkan produk obat-obatan dan alat kesehatan unggulan dalam negeri.
"Biodiversitas yang cukup besar belum kita manfaatkan misalnya untuk bahan baku obat. Kita masih mengimpor sekitar 90 % bahan baku obat untuk memenuhi perbaikan pelayanan kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, kita perlu melakukan perubahan paradigma pembangunan kedepan dengan SDM yang unggul, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi untuk merubah paradigma pembangunan ekonomi kita dari resource based cconomy ke innovation based economy," kata Bambang dalam siaran pers, Selasa (12/11/2019).
Menurutnya, perkembangan iptek kedokteran dan obat yang sangat cepat menuntut kesiapan SDM dan fasilitas pelayanan kesehatan di dalam negeri serta upaya-upaya penguasaan iptek kedokteran dengan cepat.
Selain itu, daya saing dan kemandirian industri farmasi serta industri alat kesehatan Indonesia sebagai penopang utama penyediaan obat dan alat kesehatan dalam negeri perlu ditingkatkan.
"Inovasi tidak dilaksanakan sendiri-sendiri, akan tetapi harus dilakukan melalui sinergi antara semua stakeholders nasional antara lain Akademisi, Bisnis dan Pemerintah atau biasa disebut Triple-Helix," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Bambang mengapresiasi sumbangsih Unair yang telah melahirkan ratusan ribu lulusan serta menghasilkan riset dan inovasi untuk mendukung pembangunan nasional sekarang dan dimasa yang akan datang.
Saat ini, Unair telah banyak melahirkan inovasi yang dimanfaatkan oleh masyarakat dan bangsa Indonesia terutama di bidang kesehatan, peternakan, dan lain sebagainya.
"Hasil riset dan inovasi seperti Stem-Cell yang merupakan metode pengobatan baru dalam berbagai penyakit, kapsul dari cangkang rumput laut yang selama ini bahan bakunya diimpor, dentolaser untuk kedokteran gigi, dan lain sebagainya. Ini membuktikan bahwa kita mampu untuk mengembangkan dan memproduksi sendiri obat-obatan dan alat kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat,"katanya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, dalam rangka pelaksanaan strategi riset dan inovasi diperlukan dukungan penuh semua pihak untuk membawa hasil-hasil riset menjadi inovasi yang selanjutnya dikembangkan bisnis-bisnis baru atau membantu industri kesehatan dan industri lain nasional dalam meningkatkan daya saing.
Bambang berharap ke depannya Unair terus berkembang dan melakukan inovasi-inovasi baru guna menghadapi tantangan masa depan yang perubahannya sangat cepat dan juga meyakini civitas akademika Unair selalu siap menghadapi tantangan perubahan sekarang dan masa yang akan datang sehingga Unair akan terus melahirkan sumber daya manusia unggul dan iptek untuk Indonesia maju.
Sementara itu, Rektor Universitas Airlangga Mohammad Nasih mengapresiasi Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro yang telah hadir dan memberikan Orasi Ilmiah pada Sidang Universitas dalam rangka Dies Natalis ke-65 Universitas Airlangga (Unair).
Rektor Unair itu berharap orasi ilmiah yang disampaikan Menteri Bambang dapat menginspirasi arah riset dan inovasi Unair di masa yang akan datang.
Pada kesempatan tersebut, Bambang bersama Rektor Unair juga berkesempatan melakukan Soft Launching Dua Produk Inovasi Unair yaitu Produk Metabolit Stem Cell dan Cangkang Kapsul Rumput Laut.
Adapun dalam acara tersebut, turut hadir Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Jumain Appe, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Staf Khusus Menteri Danang Rizki Ginanjar, Direktur Inovasi Industri Santoso Yudo Warsono, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Civitas Akademika serta tamu undangan lainnya.