Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menyatakan pemerintah seharusnya fokus ke sektor tertentu dalam upaya meningkatkan investasi di Indonesia.
Pernyataan itu disampaikannya dalam rapat terbatas mengenai penyampaian program dan kegiatan di bidang kemaritiman dan investasi di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (30/10/2019).
"Kita ingin ke depan investasi kita fokus saja, tidak semua kita kejar sehingga tidak konsentrasi dan malah luput," kata Jokowi di depan para menteri saat menyampaikan kata pengantar rapat.
Dalam penjelasannya, dia menyorot dua daerah yaitu Morowali dan Tuban.
Jokowi ingin pengalaman di Morowali bisa ditiru. Morowali adalah daerah di mana komoditas nikel dikenal diolah dari hulu hingga hilir.
Kepala Negara ingin komoditas lain, bauksit misalnya, dibuat menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. BUMN atau swasta bisa bermitra untuk mengerjakan hal tersebut.
Baca Juga
Dia juga menyorot isu petrokimia. Menurut Jokowi, Indonesia mengimpor petrokimia dalam jumlah besar.
Padahal, Indonesia memiliki potensi besar dalam membangun kawasan Tuban, di mana perusahaan petrokimia PT Tuban Petrochemical Industries beroperasi (TPPI) saat ini.
"Ya kita tetapkan saja yang Tuban itu, yang TPPI itu, jadi kawasan Petrokimia. Jadi, keluar dari sana sudah jadi barang-barang, produk-produk, yang kita tidak perlu impor. Termasuk di dalamnya akan kita kerahkan untuk B30, B50, dan B100," papar Jokowi.
Di samping itu, para menteri diminta untuk mencari industri yang bisa memproduksi barang subtitusi impor, termasuk petrokimia dan kilang minyak. Dia meminta para menteri mengawal hal ini supaya masalah defisit transaksi berjalan dan defisit neraca perdangangan bisa diselesaikan.