Bisnis.com, PALEMBANG — Pembangunan jalan tol Simpang Indralaya—Muara Enim sepanjang 119 kilometer ditargetkan mulai tahun depan.
Manajer Proyek PT Hutama Karya (Persero) Hasan Turcahyo mengatakan bahwa pihaknya selaku kontraktor, melalui anak usaha PT HK Infrastruktur (HKI), sudah siap untuk mengerjakan konstruksi di lapangan.
“Secara peralatan dan kesiapan lainnya kami sudah ready, tinggal menunggu proses pembebasan lahan saja,” katanya, Rabu (30/10/2019).
Dia menambahkan bahwa pembebasan lahan dilakukan sepenuhnya oleh pemerintah pusat, melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Hasan tidak dapat memerinci progres pembebasan lahan untuk proyek terebut.
Pembangunan jalan tol tersebut diperkirakan menelan dana sekitar Rp24,10 tirliun yang berasal dari ekuitas perusahaan senilai Rp16,87 triliun atau 70 persen dari total investasi dan sisanya Rp7,20 triliun dari pinjaman. Pelaksanaan konstruksi ditarget rampung pada 2022.
Baca Juga
Hasan mengemukakan bahwa pengerjaan proyek yang merupakan bagian dari jalan tol Trans-Sumatra itu tidak hanya digarap perseroan, tetapi juga dengan BUMN karya lainnya, yakni PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
Dia mengatakan bahwa Hutama Karya bakal menggarap ruas tol Simpang Indralaya—Prabumulih sepanjang 65 kilometer. Selanjutnya, untuk ruas Prabumulih—Muara Enim bakal dikerjakan oleh Waskita Karya.
Menurut Hasan, ruas Indralaya—Muara Enim nantinya tersambung hingga Muara Enim—Bengkulu sehingga akan menyambungkan Provinsi Sumsel dan Bengkulu.
Di provinsi tetangga tersebut, pengerjaan sudah dimulai ke arah Lubuk Linggau, tepatnya di STA 0 sampai 17,85 di wilayah Taba Penanjung.