Bisnis.com, JAKARTA — PT Wika Realty bakal memacu lini bisnis yang menghasilkan pendapatan berulang atau recurring income untuk menyiasati kondisi pasar properti yang masih cenderung lesu.
Direktur Utama PT Wika Realty Agung Salladin mengatakan bahwa saat ini kontribusi dari pendapatan berulang masih cenderung rendah yaitu sekitar 10 persen. Dalam kurun 5 tahun ke depan, perusahaan menargetkan kontribusinya bisa meningkat hingga mencapai 30 persen.
“Kami akan meningkatkan recurring income dari properti investasi di tengah kondisi pasar yang cukup menantang,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (24/10/2019).
Untuk memacu pendapatan berulang, tuturnya, saat ini Wika Realty telah memiliki beberapa portofolio properti investasi yaitu hotel, area komersial, dan pengelolaan gedung.
Terkait dengan area komersial, Agung mengungkapkan bahwa perusahaan memang memilih untuk secara langsung mengelola area komersial pada kawasan-kawasan yang dikembangkan.
“Untuk area komersial kami tahan tidak jual, tetapi sebagai investasi properti yang akan diisi penyewa-penyewa yang menjadi pilihan kami agar lebih tertata.”
Baca Juga
Strategi pengelolaan langsung untuk area komersial, kata Agung, juga akan dilakukan Wika Realty pada apartemen Tamansari Bintaro Mansion yang merupakan proyek hunian eksklusif yang di dalamnya akan dilengkapi area komersial yang terdiri dari dua lantai.
Sementara itu, melihat kondisi pasar properti yang masih cukup berat hingga menjelang akhir tahun ini, membuat perusahaan memutuskan untuk merevisi target prapenjualan (marketing sales) pada tahun ini menjadi Rp2,50 triliun.
Sebelumnya, anak usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. itu menetapkan target prapenjualan sebesar Rp3,50 triliun.
Meski target hingga akhir tahun ini diproyeksi lebih rendah dari target awal, Agung mengungkapkan bahwa pihaknya akan tetap berupaya mempertahankan agar tidak terjadi penurunan yang terlalu dalam dari sisi laba.