Bisnis.com, JAKARTA - Philips yang selama ini dikenal sebagai salah satu produsen di bidang pencahayaan, mengukuhkan bisnisnya sebagai perusahaan teknologi di bidang kesehatan, terutama di era digital yang serba cepat dan canggih.
Pim Preesman, yang baru saja ditunjuk menjadi Presiden Direktur Philips Indonesia mengatakan, saat ini Indonesia menghadapi peningkatan kebutuhan untuk solusi layanan kesehatan, khususnya dalam menghadapi salah satu tantangan kesehatan terbesar yakni meningkatnya prevalensi penyakit kronis.
Philips menyediakan rangkaian layanan kesehatan, mulai dari gaya hidup sehat dan pencegahan, diagnosis, pengobatan hingga perawatan di rumah dengan memanfaatkan teknologi canggih serta pemahaman mendalam secara klinis.
"Ini adalah era baru bagi Philips yang telah bertransformasi menjadi perusahaan teknologi kesehatan terkemuka yang berfokus pada meningkatkan kesehatan masyarakat dan memungkinkan hasil yang lebih baik di sepanjang rentang sehat," ujarnya, saat memperkenalkan kantor baru Philips di Cibis Nine, Simatupang, Selasa (15/10/2019).
Pim meyakin, dengan kemampuan perusahaan menangani layanan kesehatan secara terintegrasi, maka dapat meningkatkan keuntungan, efisiensi, serta mendorong inovasi yang dapat membantu meningkatkan kesehatan masyarakat, sehingga memungkinkan hasil yang lebih baik dengan biaya lebih rendah.
Dengan Pim sebagai ujung tombak, Philips Indonesia ingin memperkuat komitmennya terhadap teknologi kesehatan dengan memanfaatkan keahlian dan pengalaman perusahaan di bidang klinis maupun teknologi konsumen, untuk memposisikan Philips agar dapat lebih baik dalam melayani konsumen, pasien dan tenaga kesehatan profesional serta perawat, di dunia yang semakin terkoneksi ini.
Perusahaan yang bermarkas besar di Belanda ini adalah pemimpin dalam pencitraan diagnostik, terapi dipandu citra, pemantauan pasien dan informatika kesehatan, serta kesehatan konsumen dan perawatan di rumah.
Pada 2018, secara global Philips Royal mencapai penjualan sebesar EUR 18,1 miliar dan mempekerjakan sekitar 78.000 karyawan dengan penjualan dan layanan pada lebih dari 100 negara.