Bisnis.com, JAKARTA – Jumlah peritel yang menyerah menghadapi biaya sewa tinggi dan ketatnya persaingan bertambah. Peritel fesyen asal Amerika Serikat (AS) Forever 21 akhirnya mengajukan perlindungan kepailitan.
Menurut berkas yang diajukan ke Pengadilan Kepailitan untuk Distrik Delaware, Forever 21 memperkirakan memiliki liabilitas dengan basis terkonsolidasi senilai antara US$1 miliar dan US$10 miliar.
Pengajuan berdasarkan Undang-undang Kepailitan AS Chapter 11 itu memungkinkan perusahaan yang berbasis di Los Angeles tersebut untuk tetap beroperasi sambil menyusun rencana untuk membayar kreditur-krediturnya dan membalik keadaan bisnis.
Forever 21 diketahui telah memperoleh pembiayaan senilai US$275 juta dari sejumlah pemberi pinjaman dengan JPMorgan dan Chase & Co. selaku agen, serta modal baru senilai US$75 juta dari TPG Sixth Street Partners dan dana afiliasinya.
“Pembiayaan yang diberikan oleh JPMorgan dan TPG Sixth Street Partners akan mempersenjatai Forever 21 dengan modal yang diperlukan untuk melakukan perubahan kritis di AS dan luar negeri,” ujar Executive Vice President Forever 21 Linda Chang dalam pernyataannya.
“Tujuannya untuk merevitalisasi brand kami dan mendorong pertumbuhan kami, juga memungkinkan kami untuk memenuhi kewajiban berkelanjutan kepada para pelanggan, vendor, dan karyawan,” lanjut Chang, seperti dilansir dari Bloomberg, Senin (30/9/2019).
Baca Juga
Berdiri pada tahun 1984, Forever 21 mengoperasikan lebih dari 800 toko yang tersebar di AS, Eropa, Asia, dan Amerika Latin. Kompetitornya termasuk Zara, H&M, dan Amazon.com.
Pengajuan pailit dapat membantu Forever 21 menutup toko-toko yang tidak menguntungkan dan mengumpulkan dana segar. Ini bisa menjadi masalah bagi pemilik-pemilik mal di AS, termasuk Simon Property Group Inc. dan Brookfield Property Partners LP.
Hal tersebut lantaran Forever 21 adalah salah satu penyewa mal terbesar yang masih berdiri setelah serangkaian kasus kebangkrutan. Gelombang ini mengosongkan lebih dari 12.000 toko dalam dua tahun terakhir.
Bagi Simon sendiri, Forever 21 adalah penyewa terbesar keenamnya di luar department store, dengan 99 outlet seluas 1,5 juta kaki persegi per 31 Maret, menurut pengarsipan.