Bisnis.com, BANDUNG - Menginjak usia ke-74 tahun, PT Kereta Api Indonesia terus meningkatkan pelayanannya.
Menteri Perhubungan Indonesia, Budi Karya Sumadi mengatakan Indonesia ingin menjadikan kereta api sebagai angkutan utama. Oleh karena itu, insan-insan kereta api harus meningkatkan kualitas dan pelayanannya.
“Ekspektasi masyarakat terhadap kereta api itu sangat tinggi sekali sehingga inovasi harus terus dilakukan,” ujar Budi, Sabtu (28/9/2019).
Direktur Utama KAI, Edi Sukmoro menambahkan dalam kurun satu tahun ke belakang KAI telah berupaya untuk meningkatkan pelayanannya untuk masyarakat.
Berbagai pelayanan itu diantaranya adalah fitur kereta api lokal, reduksi, pembatalan dan perubahan jadwal via aplikasi KAI Access, peluncuran Kereta Api Luxury 2, penambahan frekuensi dan rute baru untuk kereta api penumpang dan barang serta pengembangan stasiun.
“Kami mencoba berbagai upaya untuk meningkatkan layanan perkeretaapian yang diharapkan bisa berkontribusi besar dalam memajukan Indonesia di sektor transportasi massal. Seperti yang kita ketahui, majunya sebuah negara bisa dilihat dari angkutan umum yang dikelola dengan baik,” ujar Edi.
Baca Juga
Edi memaparkan, selama periode Januari-Agustus 2019, KAI telah mengantarkan 283,5 juta penumpang. Jumlah tersebut naik 1% dari periode yang sama di tahun 2018, yaitu 2,79,6 juta penumpang.
Sedangkan, untuk angkutan barang, KAI telah mengangkut 30,9 juta ton barang. Jumlah tersebut naik 5% dari periode yang sama di tahun 2018, yaitu 29,5 juta ton barang.
“Dengan pelayanan kereta api yang semakin prima, kami yakin akan berimbas untuk sektor-sektor lainnya seperti ekonomi dan pariwisata,” katanya.
Edi menambahkan, rangkaian kegiatan ulang tahun KAI ke-74 sudah dilakukan sejak beberapa waktu lalu sebelum acara puncak berlangsung. KAI menggelar donor darah, tabur bunga untuk pahlawan kereta api, upacara, pameran sejarah kereta api, hiburan dan ramah tamah.
Kado dari KAI
Pada kesempatan yang sama, KAI meluncurkan dua kereta api, yaitu Kereta Api Argo Parahyangan Excellence dan Kereta Istimewa.
Edi menjelaskan, perbedaan Argo Parahyangan Excellence dari Argo Parahyangan Reguler adalah waktu tempuhnya yang lebih singkat dari sebelumnya. Biasanya, Jakarta-Bandung atau sebaliknya ditempuh selama 3,5 jam. Dengan Argo Parahyangan Excellence, waktu tempuh bisa menjadi lebih singkat karena hanya membutuhkan waktu 2 jam 50 menit saja.
“Argo Parahyangan Excellence dijalankan mulai tanggal 1 Oktober 2019 dengan tarif Rp150.000 untuk kelas Eksekutif dan Rp110.000 untuk kelas Premium,” ujarnya.
Adapun waktu keberangkatannya dari Stasiun Bandung – Gambir adalah pukul 04.30 dan tiba pukul 07.20. Kapasitas tempat duduk untuk Eksekutif sebanyak 200 dan Premium sebanyak 320.
Sedangkan, waktu keberangkatannya dari Stasiun Gambir – Bandung adalah pukul 17.12 dan tiba pukul 20.02. Kapasitas tempat duduk untuk Eksekutif sebanyak 400 dan tidak tersedia untuk Premium.
“Argo Parahyangan Excellence hadir untuk menambah kenyamanan para pelanggan yang ingin ke Kota Bandung, Jakarta atau sebaliknya,” katanya.
Edi memaparkan, kereta api lainnya adalah Kereta Istimewa. Satu rangkaian Kereta Istimewa terdiri dari dua kereta berjenis KRD dengan kapasitas 40 penumpang. Uniknya, jadwal kereta ini dapat disesuaikan dengan keinginan pelanggan karena tidak dirangkaikan dengan perjalanan kereta api reguler.
Untuk tahap awal, Kereta Istimewa dapat dipesan untuk jarak menangah seperti Jakarta-Cirebon, Jakarta-Bandung dan Jakarta Semarang.
Di dalam kereta ini ada berbagai fasilitas yang bisa digunakan seperti ruang rapat, lounge, mini bar, karaoke, musala dan toilet. Oleh karena itu, lanjut Edi, Kereta Istimewa cocok dipesan dan digunakan untuk keperluan bisnis, event, reuni atau rekreasi keluarga.
“Argo Parahyangan Excellence dan Kereta Istimewa merupakan kado ulang tahun dari KAI untuk masyarakat,” katanya.