Bisnis.com, JAKARTA–Isu impeachment atau penggulingan Presiden AS Donald Trump dipandang bakal memiliki dampak positif terhadap perekonomian Indonesia, terutama pasar keuangan.
Menurut Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, hal ini bakal menggerus sentimen AS yang selama ini dipandang sebagai safe haven.
Oleh karena itu, Darmin memproyeksikan ke depan akan ada capital outflow dari AS menuju negara-negara lain yang dipandang lebih aman oleh investor untuk mengamankan kekayaannya. Negara-negara yang dimaksud termasuk juga Indonesia.
Selain itu, perekonomian AS sudah menunjukkan adanya indikasi menuju resesi. Hal ini nampak dari inverted yield curve di mana suku bunga jangka pendek sudah sama atau bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan suku bunga jangka panjang.
Hal ini pun mengakibatkan bank sentral AS yakni The Fed menurunkan suku bunga dalam rangka mendorong orang untuk berinvestasi.
"Karena The Fed menurunkan tingkat bunga maka kita punya kesempatan menurunkan tingkat bunga," ujar Darmin, Jumat (27/9/2019).
Untuk diketahui, The Fed telah menurunkan Fed Fund Rate menjadi 1,75 persen - 2 persen pada September ini.
Adapun Bank Indonesia (BI) sendiri telah memangkas BI 7 Days Reverse Repo Rate (BI7DRRR) menjadi tinggal 5,25 persen.
BI sendiri sebelumnya mencatat Bank Indonesia aliran modal asing masuk atau capital inflow sampai 19 September 2019 tercatat Rp189,9 triliun terdiri dari SBN sebesar Rp130,9 triliun, saham sebesar Rp56,8 triliun, dan obligasi korporasi sebesar Rp2,3 triliun.