Bisnis.com, JAKARTA – RELX Technologies mulai memasarkan produk vaporizernya di Indonesia dengan sistem tertutup dan menggunakan teknologi keramik.
RELX juga akan mengucurkan dana sekitar US$1,5 juta untuk meningkatkan kapasitas produksi lab dengan teknologi baru.
Global Expansion Director RELX Di Yang mengatakan pihaknya berencana memimpin pasar vaporizer (vape) di Asia. Adapun, RELX telah melakukan ekspansi di negara-negara besar Asia Tenggara di antaranya Filipina.
“Kami tidak memiliki target tertentu dalam 6 bulan ke depan. Namun, berdasarkan popularitas kami di China dan Asia, kami mau memimpin pasar [di Indonesia],” ujarnya, Rabu (25/9/2019).
Adapun, RELX dibanderol senilai Rp350.000 untuk seperangkat vape berupa alat pembakar (mod) dan cairan sistem tertutup (pod). Sementara itu, RELX menjual tiga pod di Indonesia seharga Rp220.000.
Tingginya harga pod tersebut lantaran sistem keramik yang digunakan RELX. Pemain vape internasional lain telah memasarkan produknya di dalam negeri menggunakan teknologi kapas.
Yang memaparkan implementasi keramik dalam sistem tertutup RELX membuat struktur biaya produksi lebih tinggi. Pasalnya, teknologi yang digunakan dalam produksi harus presisi.
Pihaknya telah menggodok sejumlah cara agar prduk RELX tidak terjual ke anak di bawah umur. Yang memaparkan pihaknya bekerja sama dengan peritel, pemasok bahan baku, dan digital marketplace.