Bisnis.com, JAKARTA — PT PP Property Suramadu yang merupakan anak perusahaan PT PP Property Tbk. mengatakan bahwa pasar apartemen untuk milenial di Jawa Timur cukup besar.
Hal itu, kata Satrio Sujatmiko, Project Director PT PP Property Suramadu, dibuktikan dengan pembelian apartemen Adriatic Tower yang dikembangkan perusahaan di kawasan Jembatan Suramadu, Surabaya sekitar 30 persen— 40 persen dilakukan oleh golongan milenial.
“Mereka tertarik membeli hunian di proyek Grand Sagara, Suramadu karena konsep pengembangannya yang bernuansa resor dan megah sesuai dengan selera segmen tersebut,” ujarnya melalui siaran pers, Jumat (20/9/2019).
Adriatic Tower adalah apartemen pertama yang dibangun di dalam kawasan megaproyek Grand Sagara seluas 5,60 hektare dengan tinggi apartemen mencapai 50 lantai dan berkapasitas 1.040 unit apartemen.
Satrio mengatakan bahwa besarnya populasi milenial di Jatim menjadi peluang besar untuk masuk ke segmen tersebut karena konsep Grand Sagara sangat sesuai dengan selera generasi tersebut yang menyukai kemegahan dan modernisasi.
“Saya yakin 1.040 unit apartemen yang kami kembangkan pada tahap pertama ini akan banyak diserap oleh pasar milenial. Kan, menurut Statistic Gender Tematik, yang dilakukan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dengan BPS, ada 12,30 juta generasi milenial di Jatim. Populasi itu mencapai 33,70 persen dari total jumlah penduduk. Jadi prospektif sekali kami mendapatkan pembeli dari kelompok ini,” ujarnya.
Baca Juga
Dia menambahkan bahwa beberapa unsur yang disenangi oleh generasi milenial yang terdapat di Grand Sagara adalah resor pantai, modern, aksesnya mudah, dan tersedia akses internet yang menjadi kebutuhan utama mereka.
“Dari sisi harga pun sangat masuk untuk generasi ini karena Adriatic Tower dibanderol dengan harga berkisar Rp330 juta hingga Rp800 juta per unit. Disediakan mulai dari tipe studio, unit satu kamar tidur, hingga dua kamar tidur.”
Sementara itu, Direktur Realti PT PP Properti Tbk. Galih Saksono mengatakan bahwa ukuran pasar Grand Sagara bukan hanya Jawa Timur, melainkan juga wilayah Indonesia bagian timur karena Surabaya sudah menjadi kota hub bagi kawasan tersebut bersama Makassar.
Untuk itu, lanjutnya, Grand Sagara dikembangkan sebagai hunian yang mewakili ikon wilayah Indonesia bagian timur yang memang belum memiliki hunian dengan tinggi hingga 50 lantai.
“Kami berharap generasi milenial dan pebisnis yang berada di kawasan timur merasa terwakili kalau memiliki properti di Grand Sagara. Siapa saja pebisnisnya merasa perlu punya apartemen di proyek kami ini,” ujar Galih.
Grand Sagara baru saja mendapatkan penghargaan Properti Indonesia Award (PIA) 2019 dari Majalah Properti Indonesia, sebagai The Prospective Apartment Development in Surabaya.
Proyek Grand Sagara dikembangkan secara bertahap dengan nilai investasi diperkirakan sekitar Rp7 trilun untuk pengembangan 14 menara apartemen, hotel, perkantoran hingga ruang konvensi dan pusat perbelanjaan.
Proyek properti terpadu ini berada di lokasi yang strategis karena menjadi wilayah pelintasan utama yang menghubungkan Tanjung Perak ke Bandara Djuanda.