Bisnis.com, JAKARTA -- Menko Maritim Luhut B. Pandjaitan menyatakan hubungan Indonesia dengan Uni Emirat Arab akan ditingkatkan menjadi kerja sama ekonomi.
Pernyataan itu disampaikan Luhut dalam kunjungannya ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Menurut dia, kedua negara selama ini telah saling mendukung pada berbagai forum internasional.
“Tetapi, sekarang saatnya bagi kita untuk fokus pada kerja sama ekonomi dan bisnis," katanya dalam siaran pers seusai bertemu delegasi UEA yang dipimpin Menteri Energi dan Industri Suhail Mohamed Al Mazrouei dan anggaota International Chamber of Commerce United Arab Emirates (ICC UAE), Selasa (17/9/2019).
Luhut memaparkan UEA adalah salah satu investor global teratas di bidang pertanian, energi, perikanan, infrastruktur, dan produk keuangan. Dana Sovereign Wealth Fund yang mencapai US$828 miliar adalah yang terbesar di Timur Tengah dan terbesar ketiga di dunia setelah Norwegia dan China.
Dalam kunjungan balasan atas kunjungan Putra Mahkota Syekh Mohammed bin Zayed Al Nahyan dua bulan lalu itu, Luhut juga mengatakan hubungan kedua negara saat ini jauh lebih baik daripada sebelumnya.
"Presiden juga mempunyai hubungan yang sangat baik dengan Putra Mahkota. Kunjungan kali ini saya didampingi oleh delegasi yang bisa disebut besar, sekitar 45 orang. Ini jarang sekali terjadi. Para anggota delegasi saat ini sedang melakukan pembicaraan dan kami berharap hasilnya bisa kita dapat tidak lama lagi," ujarnya.
Delagasi yang datang bersama Luhut a.l. Pertamina, PLN, PJB, Wijaya Karya, Waskita Karya, Jasa Marga, Sarana Multi Infrastruktur, Inalum, dan beberapa perusahaan swasta. Mereka melakukan pembicaraan kerja sama ekonomi dengan UEA.
Menko Luhut menjelaskan peran penting UEA, khususnya Dubai dan Abu Dhabi, yang menjadi konektivitas dan pusat ekspor di Timur Tengah. Indonesia pada saat yang sama mempunyai kepentingan mendapatkan lebih banyak akses pasar secara global.
Turut serta perwakilan dari pemerintah, a.l. Kementerian Agama, Kementerian Pertanian, Kementerian Keuangan, dan Kementerian BUMN.
“UEA aktif terlibat dalam masalah strategis, seperti menyebarkan toleransi dan memerangi radikalisme. Sistem pendidikan di UEA adalah bagian dari kesuksesan UEA di bidang itu. Kami berharap untuk bekerja dengan UEA melalui pertukaran dan kerja sama di bidang pendidikan," tambah Luhut.
Pada kesempatan itu, dia Luhut mengundang investor untuk menanamkan modal di bidang pariwisata, proyek brownfield, industri pertahanan, teknologi finansial, serta sarana publik, seperti rumah sakit dan sekolah.