Bisnis.com, JAKARTA - Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan memanfaatkan lahan yang berada sembilan kabupaten yang tersebar di wilayah Jakarta dan Jawa Barat.
Penyerahan dokumen hasil pengadaan lahan di wilayah Jakarta Timur adalah yang ke-5 dan sisanya ditargetkan rampung sebelum akhir tahun ini.
Direktur Jenderal Pengadaan Tanah Kementerian Agraria dan Tata Ruang, Arie Yuriwin mengatakan bahwa serah terima dokumen pengadaan lahan untuk proyek kerera cepat Jakarta-Bandung yang sudah dilakukan adalah di Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Karawang, dan Kota Administrasi Jakarta Timur.
"Masih ada empat [kabupaten] lagi yang belum menyerahkan hasil dan kami upayakan sebelum Desember 2019 sudah selesai semua," ujarnya di Jakarta, Selasa (17/9/2019).
PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) yang bertanggung jawab dalam urusan pengadaan lahan, selanjutnya akan mengajukan sertifikasi dari lahan tersebut agar proses pembangunan infrastruktur proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Proyek yang diinisiasi PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) ditargetkan mulai beroperasi pada 2021 dan menjadi moda transportasi baru antara Jakarta dan Bandung.
Baca Juga
Kereta yang mampu melaju hingga 400 kilometer per jam ini hanya memerlukan waktu sekitar 30 menit untuk menempuh jarak antar dua kota tersebut.
Selain itu, bila proyek ini rampung maka Indonesia menjadi negara pertama yang mengaplikasilan teknologi kereta cepat di Asia Tenggara.