Bisnis.com, JAKARTA — Realisasi penjualan pakan udang pada paruh pertama 2019 kembali menggeliat setelah sebelumnya sempat diprediksi akan mengalami penurunan.
Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) mencatat realisasi penjualan pakan udang bertumbuh sebesar 4,5 persen dari 140.684 ton pada semester I/2018 menjadi sekitar 147.014,78 ton pada periode yang sama tahun ini. Padahal, pada awal tahun GPMT memprediksi penjualan pakan udang berpotensi terkoreksi sebesar 2 persen-3 persen lantaran adanya isu penyakit EMS atau early mortality syndrome.
“Saya bersyukur outlook negatifnya ternyata tidak terbukti,” sebut Ketua Divisi Akuakultur GPMT Haris Muhtadi kepada Bisnis, belum lama ini.
Menurut Haris, pertumbuhan penjualan pakan udang ini salah satunya lantaran keberhasilan Indonesia dalam mencegah masuknya penyakit EMS yang telah menjangkiti udang di sejumlah negara, seperti Vietnam dan Thailand. Di samping itu, tambahnya, peningkatan ini juga didorong oleh bertumbuhnya sejumlah investasi di sektor perikanan budi daya di dalam negeri, khususnya untuk komoditas udang.
Selain pakan udang, penjualan pakan ikan di dalam negeri pun ikut mengalami kinerja positif.
Realisasi penjualan pakan ikan pada semester I/2019 bertumbuh sebesar 3,5 persen dari 682.794 ton pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan penjualan pakan ikan ini sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan proyeksi pada awal tahun yang hanya sebesar 1 persen—3 persen.