Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berencana membangun jalan Trans-Bangka Belitung atau Trans-Babel sepanjang 840 kilometer.
Jalan Trans-Babel diharapkan bisa meningkatkan konektivitas, mengurangi biaya logistic, dan mendukung kawasan pariwisata di Kepulauan Babel.
Rencana pembangunan jalan Trans Babel itu menjadi salah satu pembahasan antara Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR), Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat, dan Wakil Gubernur Kepulauan Babel di Kantor Gubernur Babel, Jumat (30/8/2019).
Direktur Pembangunan Jalan Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR Achmad Herry Marzuki mengatakan bahwa pemerintah pusat siap bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk penanganan jalan Trans-Babel.
"Trans Babel terdiri atas Trans-Bangka sepanjang 440 kilometer dan Trans-Belitung sepanjang 390 kilometer. Status jalannya belum jelas [bukan jalan nasional],” ujar Achmad melalui siaran pers, Selasa (3/9/2019).
Kepala Balai Besar Penanganan Jalan Nasional V Ditjen Bina Marga Saiful Anwar menambahkan bahwa pihaknya sudah melakukan prastudi kelayakan dan studi kelayakan pembangunan jalan Trans-Babel pada 2016. Kajian dilanjutkan dengan perencanaan detail engineering design (DED) pada sebagian Trans-Bangka sepanjang 103,68 kilometer.
Baca Juga
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan secara bertahap telah membebaskan lahan sepanjang 70 kilometer sejak 2017 hingga 2019.
Adapun, Pemprov Babel pada tahun ini melakukan kajian analisis mengenai dampak lingkungan.
Secara umum, kondisi jalan nasional di Babel sejauh 600 kilometer terbilang mulus dengan tingkat kemantapan jalan 99,80 persen. Namun, di beberapa ruas jalan sepanjang 30 kilometer, lebar jalan hanya 4,50 meter dan 120 kilometer lainnya lebar hanya 6 meter.
Kementerian PUPR ke depan mengupayakan seluruh jalan di Provinsi Babel memiliki lebar standar 7 meter dengan tiap-tiap bahu jalan 2 meter.