Bisnis.com, JAKARTA Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) berupaya agar target lifting migas yang tercantum dalam rencana kerja dan anggaran (work program and budget/WP&B) 2020 tidak jauh berbeda dengan target yang dipatok dalam APBN 2020.
Pemerintah dalam menyusun target lifting yang tercantum dalam APBN selalu menyesuaikan dengan kebutuhan penerimaan negara. Sementara target lifting WP&B disusun berdasarkan kemampuan reservoir menghasilkan minyak dan gas bumi.
Dengan demikian, ada perbedaan persepsi dalam menyusun target lifting.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengharapkan target lifting yang tertera dalam APBN 2020 tidak memiliki selisih yang jauh berbeda dengan yang disusun masing-masing kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) lewat WP&B. Saat ini SKK sedang mengadakan pra-WP&B untuk memberikan masukan pada masing-masing KKKS supaya target yang tertuang dalam APBN dapat tercapai.
"2018 kan KKKS punya target lain, APBN lain, sehingga ada gap muncul di situ. Ini yang menjadi target APBN kita sudah membahas kalau ada gap bagaimana? Khususnya untuk di Pertamina," katanya, Senin (2/9/2019).
Perbedaan persepsi yang ada membuat capaian target APBN tercatat tidak optimal. Seperti pada 2018, target lifting migas dalam APBN 2018 dengan realisasi memiliki selisih 83.000 barrel oil equivalent per day (BOEPD).
Adapun target lifting migas sesuai dengan APBN 2018 sebanyak 2 juta BOEPD dengan rincian lifting minyak bumi 800.000 BOPD dan gas bumi 1,2 juta BOEPD. Namun, realisasi lifting minyak bumi hanya sebanyak 778.000 BOPD atau 97,25 persen dari target dan lifting gas bumi sebanyak 1,14 juta BOEPD atau 94,92 persen dari target.
Sementara itu, realisasi lifting migas pada 2019 menunjukkan tren yang positif. Target lifting migas sesuai APBN 2019 sebanyak 1,83 juta BOEPD dengan rincian lifting minyak bumi 754 BOPD dan lifting gas 1,07 juta BOEPD.
Hingga semester I/2019, realisasi lifting minyak bumi sebesar 99,4 persen atau 750.000 BOPD dan gas bumi sebesar 98,1 persen atau 1,05 juta BOEPD.