Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Pacu Pembukan Lapangan Kerja Bagi Penyandang Disabilitas

Pemerintah terus mengajak perusahaan-perusahaan untuk membuka akses lapangan kerja yang lebih luas bagi penyandang disabilitas, menghilangkan adanya stigma dan berbagai perlakuan diskriminatif.
Sejumlah pencari kerja mengamati pengumuman lowongan kerja saat kegiatan bursa kerja di kawasan Lumintang, Denpasar, Bali, Selasa (9/7/2019). Bursa kerja yang diikuti 40 perusahaan yang menyediakan sekitar 1.000 lowongan pekerjaan tersebut diselenggarakan untuk menekan angka pengangguran./ANTARA FOTO-Fikri Yusuf
Sejumlah pencari kerja mengamati pengumuman lowongan kerja saat kegiatan bursa kerja di kawasan Lumintang, Denpasar, Bali, Selasa (9/7/2019). Bursa kerja yang diikuti 40 perusahaan yang menyediakan sekitar 1.000 lowongan pekerjaan tersebut diselenggarakan untuk menekan angka pengangguran./ANTARA FOTO-Fikri Yusuf

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah terus mengajak perusahaan-perusahaan untuk membuka akses lapangan kerja yang lebih luas bagi penyandang disabilitas, menghilangkan adanya stigma dan berbagai perlakuan diskriminatif.

Inspektur Jenderal Kemnaker Budi Hartawan mengatakan penyandang disabilitas di Indonesia merupakan aset bangsa yang mempunyai potensi dan kemampuan yang harus diberdayakan dan diberi kesempatan yang lebih luas dalam mencari lapangan kerja.
"Kami terus mendorong terciptanya kesepahaman dunia kerja yang inklusif antara para pengambil kebijakan, masyarakat, dan pemangku kepentingan agar bersama-sama mendukung partisipasi tenaga kerja disabilitas sehingga dapat bekerja secara produktif dan mencapai kemandirian ekonomi," ujarnya dalam siaran pers, Selasa (27/8). 
Kesadaran untuk mendukung implemantasi dunia kerja yang inklusif diharapkan bisa menghapus adanya stigma dan berbagai perlakuan diskriminatif  dari perusahaan atau penyedia lapangan kerja sehingga membuat  para disabilitas  semakin mudah mendapatkan pekerjaan. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, tingkat penganguran terbuka (TPT) per Februari 2019 sebesar 5,01%, menurun bila dibadingkan dengan Februari 2018 yang sebesar 5,13% dan periode yang sama tahun 2017 yang sebesar 5,33%. 

Lalu, TPT pada Agustus 2018 mencapai sebesar 5,34%, menurun dari Agustus 2017 yang sebesar 5,50% dan Agustus 2016 yang mencapai 5,61%. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper