Bisnis.com, JAKARTA Pemerintah dan pelaku usaha perunggasan belum memutuskan jumlah total kebutuhan impor bibit indukan ayam tahun ini karena masih dalam tahap pengkajian.
Kajian yang terus berlanjut ini dilakukan seiring adanya potensi koreksi pada tingkat konsumsi daging ayam pada dua tahun mendatang. Adapun dalam outlook daging ayam ras 2017 yang diterbitkan Kementerian Pertanian pada 2018 lalu, konsumsi daging ayam diperkirakan tumbuh di kisaran 4 persen per tahun selama periode 2019-2021.
Direktur Perbibitan dan Produksi Kementerian Pertanian Sugiono menjelaskan pihaknya belum memutuskan besaran alokasi impor indukan tahun ini. Ia pun enggan mengonfirmasi mengenai potensi pengurangan alokasi dari angka yang ditargetkan.
"Kami bukan mengurangi [impor]. Sejauh ini, belum ada keputusan dan kajian masih berlanjut. Alokasi kuota sendiri masih dihitung," kata Sugiono melalui pesan singkat di Jakarta, Senin (26/8/2019).
Senada dengan Sugiono, Ketua Umum Gabungan Perusahaan Pembibitan Unggas (GPPU) Achmad Dawami mengatakan alokasi impor DOC GPS masih dalam tahap pembahasan.
"Kami membahas jumlah DOC GPS, bagaimana yang cocok dengan kondisi permintaan di Indonesia ke depan. Sampai sekarang masih kami cocokkan," katanya.
Baca Juga
Sebelumnya, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan menargetkan alokasi impor anak ayam umur sehari (day old chick/DOC) kelas grand parent stock (GPS) berada di angka 787.070 ekor pada 2019.