Bisnis.com, JAKARTA – Sektor perekonomian bakal menjadi fokus dari Konsultasi Regional untuk Wilayah Nusa Tenggara atas Rancangan Awal RPJMN 2020-2024 yang diadakan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur oleh Kementerian PPN/Bappenas, Senin (26/8/2019).
Pembahasan RPJMN 2020-2024 tersebut bakal menggali permasalah perekonomian dalam rangka meningkatkan pertumbuhan dan investasi serta menekan ketimpangan antardaerah.
Pengembangan infrastruktur yang mendukung ekonomi dan pelayanan dasar, peningkatan kualitas dan saya saing SDM, revolusi mental, isu kebencanaan, perubahan iklim dan lingkungan hidup, hingga stabilitas polhuhankam dan pelayanan publik juga menjadi topik pembahasan dalam rancangan RPJMN 2020-2024 tersebut.
Kementerian PPN/Bappenas memandang wilayah Nusa Tenggara memiliki potensi SDA dan pariwisata yang berlimpah. Namun, isu kemiskinan masih dominan di wilayah tersebut.
Hal ini juga diikuti dengan kurang baiknya infrastruktur dasar serta konektivitas intra-daerah dan permasalahan bencana alam dan isu lingkungan hidup.
Rancangan awal RPJMN 2020-2024 bakal menjadi acuan bagi daerah dalam menyusun RPJMD di masing-masing daerahnya.
Adapun target dari RPJMN 2020-2024 antara lain mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi 5,4-6,0% per tahun, tingkat kemiskinan menurun menjadi 6,5%-7%, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) antara 4,0-4,6%, dan Rasio Gini mencapai 0,370-0,374.