Bisnis.com, JAKARTA - Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tumbuh 14,2% (yoy) dari Rp211,3 triliun pada Juli 2018 menjadi Rp241,3 triliun pada Juli 2019.
Pertumbuhan PNBP melambat dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang pertumbuhannya mencapai 22,7% (yoy).
Secara lebih rinci, pertumbuhan PNBP SDA per Juli 2019 mengalami kontraksi sebesar 5,5% (yoy) dengan perolehan Rp87,3 triliun akibat terus tertekannya harga minyak dan batu bara.
Hal ini berbanding terbalik dengan periode yang sama tahun sebelumnya di mana perolehan PNBP SDA membengkak pada angka Rp92,3 triliun, 89,1% dari target sebesar Rp103,7 triliun dan tumbuh 44,9% (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama 2017.
Untuk diketahui, harga rata-rata Indonesia Crude Price (ICP) pada Januari hingga Juli 2019 mencapai US$62,88 per barel, lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai US$67,14 per barel.
Adapun harga batu bara acuan (HBA) pada Januari hingga Juli 2019 sebesar US$85,56 per ton, lebih rendah dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai US$97,66 per ton.
Sebagai gantinya, jenis PNBP yang mengalami pertumbuhan signifikan adalah PNBP dari Kekayaan Negara yang Dipisahkan (KND) di mana pertumbuhannya mencapai 83,2% (yoy) dengan nominal Rp69,9 triliun.
Hal ini didorong oleh setoran sisa surplus Bank Indonesia (BI) sebesar Rp30 triliun dan setoran dividen yang mencapai Rp39,87 triliun.
