Bisnis.com, JAKARTA—Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI) memperkenalkan varietas padi unggul Indonesian Farmer (IF)-16 yang lebih tahan hama penyakit dan produktivitas lebih tinggi.
Dwi Andreas Santosa, Ketua Umum AB2TI, mengatakan varietas padi IF-16 lebih tahan penyakit seperti wereng batang cokelat, penggerek batang padi, dan blast. Varietas padi itu pun memiliki produktivitas gabah kering panen mencapai 12 ton per hektare.
Dwi menuturkan varietas padi IF-16 merupakan pengembangan lebih lanjut dari varietas padi IF-8 yang menghasilkan nasi pera. Varietas padi IF-16 nantinya akan menghasilkan nasi yang lebih pulen yang cocok untuk masyarakat di Jawa.
Keunggulan lain varietas padi IF-16 adalah memiliki hari setelah tanam lebih pendek, yakni 90 hari, atau 120 hari setelah sebar di musim gadu.
“Keunggulan yang menonjol adalah produktivitasnya cukup tinggi. Hasil ubinan mencapai 12,2 ton gabah kering panen per hektare. Bahkan saat uji coba pertama April lalu produktivitasnya mencapai 14,06 ton gabah kering panen per hektare,” katanya, Rabu (21/8/2019).
Menurutnya, varietas padi IF-16 merupakan turunan dari IF-8 yang disilangkan dengan varietas lokal dari Malang yang dilakukan sejak Agustus 2018.
Dwi menyebut genetik varietas IF-16 sudah cukup stabil karena telah mengalami seleksi selama minimal 5 generasi galur. IF-16 sendiri memiliki rata-rata jumlah anakan mencapai 28 dengan bulir sekitar 160-200 per anakan, sehingga layak untuk dikembangkan.
“Kemunculan IF-16 ini tidak tiba-tiba. Kami telah menyebarkan varietas IF-16 ke belasan kabupaten melalui jejaring AB2TI,” ujarnya.