Ternyata Ada 54 Titik lokasi TOD di Jabodetabek
Direktur Prasarana Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Edi Nursalam mengatakan bahwa salah satu upaya yang ditempuh pemerintah untuk meningkatkan kapasitas penggunaan transportasi umum di Jabodetabek adalah dengan menggandeng swasta melalui skema KPBU.
Namun, pihaknya mengakui bahwa selama ini belum banyak swasta yang terlibat atau berminat mengerjakan penyediaan sarana dan prasarana transportasi publik perkeretaapian di Jabodetabek.
“Ini terutama dalam hal penyediaan sarana kereta, karena menyangkut investasi yang harus dikeluarkan oleh swasta itu cukup besar. Maka, yang terjadi selama ini adalah mayoritas sinergi pemerintah dengan BUMN, seperti pembangunan MRT Jakarta, LRT Jabodetabek, LRT DKI Jakarta, dll ,” ujarnya.
Meski demikian, Edi tak patah arang. Menurutnya, masih banyak strategi yang telah disiapkan BPTJ dalam upaya meningkatkan kapasitas penggunaan transportasi umum di Jabodetabek tersebut, salah satunya dengan pengembangan kawasan TOD.
Saat ini, setidaknya terdapat 54 titik potensial lokasi TOD yang tercantum dalam Rencana Induk Transportasi Jakarta (RITJ), antara lain seperti Pasar Senen, Citayam, Lebak Bulus, Parung Panjang, Rawabuntu, dll.
Oleh sebab itu pihaknya sangat menyambut baik hadirnya inisiatif-inisiatif dari para pengembang properti untuk dapat berkolaborasi menciptakan simbiosis mutualisme dengan transportasi di wilayah Jabodetabek.