Bisnis.com, JAKARTA — Kinerja perdagangan Indonesia diperkirakan masih akan terganggu pada tahun depan lantaran perang dagang antara AS dan China diprediksi masih akan berlanjut.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, ekspor Indonesia pada tahun depan masih akan dibayangi oleh gangguan berupa melemahnya aktivitas perdagangan global.
Hal itu dikhawatirkannya dapat memengaruhi kinerja ekspor Indonesia pada tahun depan.
“Saya rasa perang dagang AS dan China masih sulit berhenti dan eskalasinya justru akan meningkat pada tahun depan. Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi kita terutama dalam memacu ekspor,” jelasnya saat ditemui usai Sidang Tahunan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di Gedung DPR RI, Kamis (16/8/2019).
Kendati demikian, dia tidak menyebutkan berapa target pertumbuhan ekspor pada tahun depan.
Dia mengaku masih optimistis laju ekspor akan mengalami pertumbuhan pada tahun depan lantaran telah berjalannya sejumlah pakta perjanjian dagang yang dijalin Indonesai dengan negara mitra.
Baca Juga
Adapun, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), laju ekspor Indonesia sepanjang Januari —Juli 2019 tercatat terkoreksi 8,02% secara year on year menjadi US$96,78 miliar.
Sementara itu, untuk ekspor nonmigas, ekspornya pada Januari —Juli 2019 terkoreksi 6,58% menjadi US$,88,07 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Kinerja ekspor nonmigas Indonesia tersebut jauh di bawah target yang dicanangkan Kementerian Perdagangan pada tahun ini, yang mematok pertumbuhan sebesar 8% secara tahunan.