Bisnis.com, JAKARTA — Badan Peningkatan Penyelenggaran Sistem Penyediaan Air Minum melansir proyek SPAM Jatigede berpotensi mendapat dukungan kelayanan dari pemerintah pusat. Dukungan diperlukan untuk meningkatkan kelayakan proyek sehingga bisa menarik minat investor.
Anggota BPPSPAM Unsur Profesi Popy Indrawati Janto mengatakan bahwa saat ini proyek SPAM Jatigede masih dalam tahap penyusunan prastudi kelayakan atau outline business case (OBC). Studi ini antara lain memberikan gambaran terkait manfaat proyek, potensi risiko, dan estimasi biaya.
Tahapan ini akan berlanjut pada penyusunan studi kelayakan akhir atau final business case (FBC) yang memaparkan gambaran proyek secara lebih terperinci. Popy menyebutkan bahwa Gubernur Jawa Barat selaku penanggung jawab proyek kerja sama perlu memberi delegasi kepada badan usaha milik daerah agar tahap OBC berlanjut ke FBC.
Selain mendampingi Pemprov Jabar dalam penyusunan OBC, BPPSPAM juga mendampingi perusahaan daerah air minum yang menjadi offtaker dalam proyek SPAM Jatigede.
"BPPSPAM mendampingi PDAM offtaker dalam menyusun outline bussiness plan PDAM untuk menyerap air curah dari KPBU Jatigede," jelasnya kepada Bisnis, Kamis (15/8/2019).
Sambil menyusun OBC, BPPSPAM dan Pemprov Jabar juga mengajukan project development facility (PDF) ke Kementerian Keuangan untuk membantu penyiapan proyek SPAM Jatigede. Dalam proyek kerja sama, fasilitas penyiapan proyek diberikan untuk agar penyiapan proyek dilakukan secara matang sehinga bisa menarik minat investor.
Baca Juga
Saat ini, Kementerian Keuangan telah memberi PDF untuk beberapa proyek SPAM, antara lain SPAM Pekanbaru, SPAM Bandar Lampung, dan Semarang Barat. Ketiga proyek kerja sama ini juga mendapat dukungan kelayakan dalam bentuk VGF (viability gap fund) atau dana dukungan tunai.
Proyek SPAM Jatigede juga berpotensi mendapat VGF. "Untuk membuat proyek menjadi layak secara ekonomi dan komersial, dana dukungan tunai bisa diberikan," kata Popy.